Ahad 21 Jan 2018 19:14 WIB

Konsumsi Beras Purwakarta Tinggi

Pemerintah Kabupaten menarget penurunan konsumsi beras.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Memasak nasi (ilustrasi)
Foto: Thekitchn
Memasak nasi (ilustrasi)

EKBIS.CO, PURWAKARTA -- Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, masih belum bisa menurunkan angka konsumsi beras di wilayah ini. Pasalnya, sampai saat ini angka konsumsi beras masih cukup tinggi yakni, rata-rata mencapai 109 kilogram per kapita per tahun.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, mengatakan, merujuk pada tingkat konsumsi masyarakat modern, seharusnya konsumsi beras antara 80-90 kilogram per kapita per tahun. Akan tetapi, secara global di Purwakarta angka konsumsi berasnya masih di atas 100 kilogram per tahunnya.

"Data tersebut, merupakan hasil survei sampai pelosok desa," ujarnya, kepada Republika.co.id, Ahad (21/1).

Dengan begitu, kata Agus, mayoritas masyarakat Purwakarta masih cenderung ketergantungan akan beras. Karbohidratnya belum bisa diganti dengan bahan pangan lainnya. Padahal, saat ini sudah disosialisasikan mengenai diversifikasi pangan. Hal itu agar masyarakat tidak terlalu ketergantungan akan beras. Sebab, sumber karbohidrat itu banyak yakni, ada ketela, ubi jalar, kentang, dan sorgum.

Akan tetapi, kata Agus, untuk mengubah kebiasaan masyarakat ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Hal itu terutama, bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan. Sebab, nasi (beras) merupakan sumber karbohidrat utama bagi masyarakat desa, yang pekerjaannya mayoritas bertani. "Kalau di perkotaan, kita sudah sosialisasikan mengenai diversifikasi makanan," ujarnya.

Selain itu, masyarakat kota juga sudah mulai mengubah gaya hidup, dan mengurangi ketergantungan akan nasi. Ke depan, kata Agus, pihaknya ingin angka konsumsi beras ini mengalami penurunan. Idealnya, di bawah angka 100 kg per kapita per tahun. "Supaya hidup kita lebih sehat dan seimbang, disarankan karbohidratnya dikurangi. Yang ditamba justru sayuran dan buah-buahan," ujarnya.

Meskipun angka konsumsi beras masih tinggi, kata Agus, Purwakarta tetap surplus bahan pangan tersebut. Hal itu mengingat, hasil produksi beras di Purwakarta selama 2017 kemarin, mencapai 167.480 ton. Sedangkan jumlah penduduk Purwakarta, 930 ribu jiwa. Dari jumlah penduduk itu, dikalikan dengan rata-rata konsumsi beras 109 kilogram, maka kebutuhan beras selama setahun di wilayah ini mencapai 147.150 ton.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement