EKBIS.CO, JAKARTA -- Meski tren dunia usaha mengarah pada segala sesuatu yang bersifat otomatisasi, namun tingginya optimisme bisnis global tahun ini yang mencapai 58 persen akan mendorong banyak perusahaan untuk merekrut tambahan pekerja demi memenuhi permintaan pasar.
“Meski tren mesin menggantikan manusia kerap digaungkan, cara mudah dan cepat untuk meningkatkan kapasitas dan memenuhi permintaan pasar adalah dengan mempekerjakan lebih banyak orang,” ujar Francesca Lagerberg, Global Leader Network Development Grant Thornton, dalam keterangan persnya, Selasa (16/1).
Efisiensi pada proses bisnis agar usaha bisa terus tumbuh harus terus diperhatikan. Lonjakan optimisme serta ekspektasi meraih keuntungan tinggi saat ini berada di titik puncak, sejak krisis keuangan global. Perusahaan harus menghindari segala sesuatu yang bersifat jangka pendek dan meningkatkan investasi untuk pertumbuhan jangka panjangnya.
Menurut survei global Grant Thornton International Business Report (IBR), optimisme bisnis ini sejalan dengan iklim permintaan yang cukup sehat. Indikasinya adalah proporsi perusahaan yang khawatir atas pelemahan permintaan turun mencapai titik terendah sepanjang satu dekade survei IBR, hanya 23 persen.
Tingginya optimisme bisnis tersebut didorong dari tiga kekuatan ekonomi dunia, yakni AS, Cina, dan Jepang. AS mencatat optimisme bisnis di angka 74 persen, naik dari tahun lalu yang hanya 54 persen. Cina mencatat angka tertinggi di satu dekade terakhir, yakni 78 persen, dan Jepang berada di level 3 persen, ini angka positif pertama dalam tiga tahun terakhir bagi Negeri Matahari Terbit itu.
Hasil IBR tersebut berdasarkan wawancara lebih dari 2.500 pejabat di jenjang eksekutif, managing director, chairman atau eksekutif senior lainnya dari semua sektor industri. Wawancara ini dilakukan sepanjang November dan Desember 2017. IBR sendiri sudah dilakukan sejak 1992 di sembilan negara Eropa. Saat ini IBR juga memberikan wawasan dan pandangan bisnis ke lebih dari 10 ribu perusahaan per tahun di 36 negara.
Hasil menarik lainnya, perusahaan tak ragu menaikkan harga. Dari hasil survei, sebanyak 36 persen perusahaan akan melakukannya di tahun ini dan 50 persen perusahaan optimistis memperoleh keuntungan yang lebih besar atau meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya. Tingginya optimisme bisnis tersebut disikapi dunia usaha dengan peningkatan rencana perekrutan lebih banyak pekerja. Sehingga mampu mencetak rekor tertinggi dalam kurun waktu satu dekade terakhir, yakni mencapai 40 persen. Ini naik 11 persen dibanding tahun sebelumnya.
Namun, hal cukup kontras tampak dari jumlah pelaku bisnis yang berencana meningkatkan investasinya pada pembangunan pabrik dan mesin di 2018 hanya sebesar 36 persen. Atau hanya mengalami kenaikan 3 persen dari tahun sebelumnya. Ini tergolong rendah, jika dibandingkan kenaikan rencana perusahaan merekrut lebih banyak pekerja.