Kamis 25 Jan 2018 13:59 WIB

Nasib Rencana Kereta Gantung Lembah Anai-Padang Panjang

Kereta gantung nantinya bakal melintasi tiga kabupaten.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Stasiun kereta wisata Padang Panjang, Sumatera Barat.
Foto: raiyani.multiply.com
Stasiun kereta wisata Padang Panjang, Sumatera Barat.

EKBIS.CO, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat kembali melanjutkan pembahasan pembangunan cable car atau kereta gantung yang menghubungkan kawasan wisata Lembah Anai dan Kota Padang Panjang. Studi kelayakan pembangunan kereta gantung sendiri sebetulnya sudah dilakukan sejak 2013 lalu.

Wakil Wali Kota Padang Panjang Mawardi menyebutkan, pengembangan proyek ini terkendala penentuan batas wilayah proyek. Selain mengoneksikan Padang Pariaman dan Lembah Anai, kereta gantung nantinya bakal melintasi tiga kabupaten yakni Padang Panjang, Tanah Datar, dan Padang Pariaman.

"Dibutuhkan Rp 34 miliar untuk membangun. Kami harap ada keterlibatan provinsi. Kalau terwujud, maka atraksi wisata ini bisa menarik lebih banyak lagi wisatawan dan pemasukan," kata Mawardi saat memberikan paparannya di Istana Gubernur Sumbar, Kamis (25/1).

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Oni Yulfian, menyebutkan bahwa seluruh kabupaten yang wilayahnya dilintasi pembangunan kereta gantung harus berembug untuk menetapkan skema pembangunan. Bila melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumbar, ujarnya, maka kewenangan pembangunan harus melibatkan provinsi. Melalui skema ini, 40 persen pembiayaan bisa berasal dari provinsi.

"Karena ini ada di dua kab kota, harus ditetapkan dulu sehingga ini menjadi kewenangan provinsi. Kalau sudah dipastikan ini di Padang panjang, kita bisa terapkan DAK (Dana Alokasi Khusus)," kata Oni.

Kawasan Lembah Anai memang menjadi salah satu destinasi pariwisata Sumatra Barat yang menawarkan keelokan alam. Keberadaan kereta gantung diharapkan mampu menyedot lebih banyak wisatawan. Apalagi Sumbar juga sedang gencar mengampanyekan wisata halal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement