EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn. Pertemuan ini merupakan kunjungan kehormatan Sokhonn setelah terpilih pada April 2016.
Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir mengatakan, dalam pertemuan tersebut Menteri Sokhonn menyampaikan bahwa Pemerintah Kamboja kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama bilateral maupun regional dengan Indonesia. Menurut Fachir, wakil presiden menyambut baik dihidupkannya kembali joint commission dan kerja sama bilateral antar kedua negara.
"Karena ini adalah mekanisme yang sangat baik untuk secara konkret mewujudkan kerja sama di berbagai bidang, mulai dari bidang ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan lain-lain," ujar Fachir di Kantor Wakil Presiden, Jumat (2/1).
Dalam kerja sama bidang ekonomi, Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap adanga dukungan kerja sama people to people terutama dalam bidang pariwisata. Fachir menambahkan, Pemerintah Indonesia juga mengharapkan ada kerja sama antarkawasan destinasi wisata antar kedua negara.
Adapun Indonesia memiliki beberapa investasi di Kamboja, salah satunya yakni di bidang properti. Oleh karena itu, wakil presiden meminta agar investor Indonesia tersebut diberikan kemudahan investasi
"Sangat wajat dari pimpinan negara untuk meminta perhatian agar diberikan perhatian fasilitas lebih baik dari sisi kemudahan-kemudahan perizinan dan sebagainya," kata Fachir.
Diketahui di bidang ekonomi, kedua negara mencatat pertumbuhan nilai perdagangan bilateral yang positif dengan nilai perdagangan sebesar 492,74 juta dolar AS pada periode Januari-November 2017.Angka perdagangan kedua negara mengalami peningkatan sebesar 23 persen dari angka perdagangan di periode yang sama pada tahun 2016 sebesar 400,01 juta dolar AS.
Sementara itu, nilai investasi Indonesia di Kamboja mencapai kurang lebih 350 juta dolar AS pada 2016 yang mencakup bidang seperti kuliner, perumahan, transportasi, dan infrastruktur.Dalam pertemuan tersebut, Kamboja juga menyatakan ketertarikannya untuk meningkatkan kerja sama dan investasi di bidang farmasi dengan Indonesia dan mengundang perusahaan farmasi Indonesia untuk berinvestasi ke sana.
Dalam pertemuan dengan wakil presiden, Menteri Sokhonn secara khusus mengutarakan permintaan mengenai pelatihan diplomat. Fachir mengatakan, Pemerintah Kamboja saat ini sedang dalam proses membentuk pusat pendidikan dan latihan bagi diplomat.
Menanggapi permintaan Kamboja ini, wakil presiden menyatakam bahwa Indonesia siap membantu proses pelatihan bagi diplomat tersebut.