Kamis 08 Feb 2018 10:30 WIB

Mentan Targetkan Produksi 10 Ribu Ton Gabah Sehari di Jatim

Kementan targetkan 4 juta ton gabah kering diserap Bulog hingga Juni.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memimpin rapat koordinasi serap gabah untuk Provinsi Jawa Timur, di Hotel Mercure, Surabaya, Kamis (8/2).
Foto: halimatus sa'diyah
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memimpin rapat koordinasi serap gabah untuk Provinsi Jawa Timur, di Hotel Mercure, Surabaya, Kamis (8/2).

EKBIS.CO, SURABAYA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman memimpin rapat koordinasi serap gabah untuk Provinsi Jawa Timur, di Hotel Mercure, Surabaya, Kamis (8/2). Rapat tersebut dihadiri seluruh kepala dinas pertanian dan komandan kodim (dandim) dari kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Menteri Pertanian mengatakan, rapat koordinasi dilakukan untuk menghadapi masa panen raya yang mulai berlangsung. Ia menginstruksikan kepala dinas dan Dandim untuk memastikan semua hasil produksi petani dapat terserap oleh pemerintah.

"Target kita 10 ribu ton per hari. Untuk Jawa Timur saja," kata Mentan, usai memimpin rapat koordinasi.

Ia menyebut, pemerintah juga sudah memberikan bantuan alat pertanian, yakni 1.056 unit combine harvester, yang dapat digunakan secara bergilir oleh petani untuk memanen lahan padi mereka.

Kementerian Pertanian menargetkan ada 2,2 juta ton beras, atau setara dengan 4 juta ton gabah kering, yang dapat terserap oleh Bulog hingga Juni mendatang dari seluruh Indonesia. Untuk memaksimalkan angka serapan, Amran telah membentuk Tim Serap Gabah.

Tim ini juga bertugas untuk memastikan harga gabah di tingkat petani tidak jatuh. Sebab, biasanya harga gabah petani turun saat produksi melimpah. Terutama di daerah yang menjadi lumbung padi nasional.

"Kalau pengalaman tahun lalu, biasanya harga turun di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Kami tidak

ingin terulang," ucap Amran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement