EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah akan menggelar program Voyage to Indonesia dalam acara Annual Meeting (AM) IMF-World Bank di Bali pada Oktober mendatang. Hal itu sebagai upaya memanfaatkan kesempatan yang diperoleh Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan internasional tersebut.
Kisah Bos IMF Bersedekap, Pujian, dan Jatuhnya Soeharto
Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman menjelaskan, Voyage to Indonesia akan memperlihatkan berbagai capaian yang diraih Indonesia selama 20 tahun terakhir. Tepatnya, mengenai kondisi ekonomi Indonesia setelah krisis ekonomi 1998.
Menurutnya, kisah sukses Indonesia dalam mereformasi serta mempertahankan perekonomiannya bisa menjadi inspirasi bagi negara lain. "Showcase apa yang sudah terjadi di Indonesia dan regional terutama ASEAN. Bagaimana sudah berkembangnya dari dua dekade lalu," ujar Aida kepada wartawan di Jakarta, Senin, (26/2).
Kepala Satuan Tugas Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 dari Bank Indonesia (BI) Peter Jacob menambahkan, AM nanti merupakan momentum luar biasa yang harus dimanfaatkan. Pasalnya, melalui perhelatan akbar tersebut, pemerintah tidak perlu datang ke beberapa negara lain untuk mempromosikan Indonesia.
"Selama ini, kita coba ke dunia untuk jelaskan tentang Indonesia. Nah sekarang kita nggak perlu keliling dunia untuk jelaskan tentang Indonesia karena dunianya yang datang ke sini," kata Peter.
Maka menurutnya, total perputaran uang yang dihasilkan dari acara AM tersebut sangat tergantung bagaimana Indonesia memanfaatkan momentum itu. Meski begitu, BI sudah memperkirakan, total pengeluaran para peserta AM selama di Indonesia minimal 100 juta dolar AS.