EKBIS.CO, WASHINGTON -- Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell mengatakan kepada para anggota parlemen AS pada Selasa (27/2) bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga acuan ini, menurut Powell, akan dilakukan secara bertahap.
"Perekonomian AS tumbuh dengan kecepatan yang solid selama paruh kedua tahun 2017 dan memasuki tahun ini," kata Powell dalam sambutannya kepada Komite Jasa Keuangan Kongres AS.
Menurut Laporan Kebijakan Moneter setengah tahunan kepada Kongres yang dikeluarkan oleh The Fed pekan lalu, pejabat-pejabat Fed memperkirakan akan ada tiga kali kenaikan suku bunga pada tahun ini. Menurut mereka tahun ini merupakan momentum kuat dalam ekspansi ekonomi AS.
Powell mengatakan kepada anggota-anggota parlemen dalam kesaksian kebijakan moneter pertamanya bahwa pengurangan secara bertahap kebijakan moneter akomodatif akan menopang pasar tenaga kerja yang kuat sambil mendorong kembalinya inflasi menjadi dua persen. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, lapangan pekerjaan bulanan rata-rata meningkat 179 ribu dari Juli sampai Desember 2017, dan kenaikan gaji (payrolls) bertambah 20 ribu pada Januari.
"Tingkat pertumbuhan lapangan kerja ini cukup untuk mendorong tingkat pengangguran turun menjadi 4,1 persen, sekitar 0,75 persentase poin lebih rendah dari tahun sebelumnya dan tingkat terendah sejak Desember 2000," kata Powell.
Dengan latar belakang pertumbuhan yang solid dan pasar tenaga kerja yang kuat, inflasi telah menjadi rendah dan stabil. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), indeks inflasi yang disukai oleh The Fed, meningkat 1,7 persen dalam 12 bulan yang berakhir pada Desember.
"Kami terus mengkaji beberapa penurunan inflasi tahun lalu karena kemungkinan mencerminkan pengaruh sementara yang tidak kami harapkan akan terulang," kata Powell.
Menurut risalah pertemuan kebijakan Fed pada 30 dan 31 Januari, pejabat-pejabat Fed telah menjadi lebih percaya tentang prospek pertumbuhan dan inflasi. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini di pertemuan kebijakan berikutnya pada Maret.
Powell juga menyebutkan dampak potensial kebijakan fiskal Trump terhadap kebijakan moneter Fed. Dia mengatakan kepada para anggota parlemen bahwa beberapa headwinds (situasi yang membuat pertumbuhan lebih sulit) yang dihadapi ekonomi AS di tahun-tahun sebelumnya telah berubah menjadi tailwinds (situasi yang membantu pergerakan pertumbuhan lebih tinggi).
Presiden AS Donald Trump menandatangani sebuah rancangan undang-undang pemotongan pajak menjadi undang-undang pada Desember untuk secara besar-besaran mengurangi pajak penghasilan bagi perusahaan-perusahaan dan keluarga-keluarga kaya. Pemerinthan Trump juga berencana meningkatkan belanja pemerintah dalam dua tahun ke depan.
"Dalam mengukur jalur yang tepat untuk kebijakan moneter selama beberapa tahun ke depan, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan terus menyeimbangkan antara menghindari ekonomi yang terlalu panas dan membawa inflasi harga PCE menjadi 2,0 persen secara berkelanjutan," kata Powell.