EKBIS.CO, INDRAMAYU -- Gudang Bulog Singakerta II di Indramayu yang didatangi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti nyaris dalam keadaan kosong. Kompleks pergudangan yang memiliki kapasitas simpan 21.500 ton beras tersebut kini hanya diisi sekitar 93 ton beras saja.
Kondisi di Gudang Bulog Tegalgirang, Indramayu juga tak begitu berbeda. Hanya ada 600 ton beras tersisa dari kapasitas gudang yang mencapai 21 ribu ton. Padahal, Indramayu adalah daerah produsen padi di Jawa Barat.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menyebut stok beras di gudang-gudang tersebut sudah habis digunakan untuk operasi pasar. Sementara, saat ini Bulog juga belum mulai menyerap gabah produksi petani karena panen yang belum banyak.
Menanggapi kondisi tersebut, Menteri Perdagangan meminta masyarakat tak khawatir kekurangan stok pangan. Sebab, kata dia, apabila ada kekurangan pasokan di satu daerah, maka kebutuhan daerah tersebut akan diisi oleh daerah lain.
"Beberapa gudang kosong, kita akan lakukan crossing," ujarnya, Rabu (28/2).
Mendag memandang kosongnya gudang Bulog di Indramayu bukan suatu hal yang darurat. Sehingga, kata dia, beras impor belum akan dilepas ke pasar. "Stok Bulog masih ada, itu dulu yang dipakai."
Di saat yang sama, Enggartiasto juga tetap meminta Bulog melakukan operasi pasar. Meski menyadari bahwa dampak dari operasi pasar tidak signifikan dalam menurunkan harga beras, ia meminta Bulog tidak berhenti memasok beras ke mitra-mitra pedagang. Sebab, kata Mendag, paling tidak pemerintah memberi kesempatan pada rakyat kecil untuk membeli beras medium dengan harga murah.
Baca juga: Pemerintah Jaga Harga Beras tidak Turun Signifikan