Kamis 01 Mar 2018 15:41 WIB

Pemerintah akan Hentikan Impor Truk Bekas

Kini sejumlah produsen kendaraan siap meningkatkan produksi dalam negeri.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gita Amanda
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto membuka pameran GIICOMVEC, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (1/3).
Foto: Eko Supriyadi/REPUBLIKA
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto membuka pameran GIICOMVEC, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (1/3).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, berjanji mengevaluasi kebijakan impor truk bekas yang dilakukan sejak 2016. Oleh karena itu, ia menegaskan tahun ini keran impor truk bekas akan ditutup.

''Diharapkan tahun ini bisa terealisasi, sehingga tidak ada lagi impor truk bekas,'' tegasnya.

Airlangga menegaskan, itu sebagai upaya evaluasi dari beleid baru Peraturan Menteri Nomor 14 tahun 2016 tentang Kriteria Teknis Impor Barang Modal dalam Keadaan Tidak baru, diterbitkan pada Februari 2016 lalu. Menurutnya, saat ini sejumlah produsen kendaraan komersial sudah menunjukkan kesiapan yang baik dalam peningkatan produksi di dalam negeri.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi, menyesalkan adanya truk bekas impor. Sebab, kemampuan produksi truk Indonesia lebih dari 200 ribu per tahun. Sementara, penjualannya hanya 80 ribu.

photo
Salah satu truk yang dipamerkan di GIICOMVEC.

''Jadi sebetulnya, kita masih punya 120 ribu kelebihan kapasitas. Kenapa mesti impor truk bekas,'' kata Yohanes, di Jakarta, Kamis (1/3).

Selain itu, truk bekas emisinya, layak jalannya maupun spare partnya tidak jelas. Sehingga, kalau tidak segerak dihentikan, impor truk bekas ini bisa mematikan industri Indonesia. Apalagi, industri otomotif  mempekerjakan sekitar 1,2 juta sampai 1,4 juta pegawai. Kemudian memberikan pendapatan negara sampai Rp 120 triliun.

''Kalau dibunuh truk bekas, celaka,'' ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement