Ahad 04 Mar 2018 17:11 WIB

BI: Ekonomi Syariah Jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Indonesia berpotensi mengembangkan berbagai produk halal.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengatakan ada sejumlah sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia yang cukup mencolok. Salah satunya yakni ekonomi syariah.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, Indonesia sangat berpotensi mengembangkan berbagai produk halal. "Kita lihat dari pengembangan Islamic economic. Jadi ekonomi syariah itu memungkinkan global halal chance meliputi Indonesia dan itu menjadi sumber pertumbuhan baru," ujarnya, saat ditemui di Jakarta, pekan ini.

Selain ekonomi syariah, Agus menyebutkan, sektor pariwisata serta maritim sangat berpotensi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Bila semua sektor tersebut terus ditingkat, maka pertumbuhan ekonomi Tanah Air dinilai bisa semakin naik.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebutkan, Indonesia masuk ke dalam negara 1 Trillion Dolar Economy. Hal itu berarti, Indonesia termasuk negara yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1 triliun dolar AS per tahun.

"Satu triliun dolar AS itu merupakan sesuatu yang besar dan menunjukkan bahwa Indonesia mengarah kepada ekonomi besar dunia," kata Agus. Ia mengatakan, hal itu  tidak lepas dari peran BI, terutama dalam menjaga nilai tukar. "Hal itu karena nilai tukar kita terjaga baik. Dengan begitu ekuivalen dalam US dolar bisa menembus 1 triliun dolar AS," tuturnya.

Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi nasional terus membaik. "Walaupun (naik) pelan dari 4,9 persen ke lima persen, sekarang 5,1 persen. Di 2018, kita akan bisa tumbuh antara 5,1 sampai 5,5 persen," ujar Agus.

Dana Moneter Internasional (IMF), kata dia, juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa tumbuh 5,3 persen. "Saya lihat itu cerminan confident dari IMF terhadap Indonesia," ujarnya. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga sepakat, pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4 persen.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement