Selasa 06 Mar 2018 13:50 WIB

Pembangkit yang Cocok di Indonesia Timur Itu Sistem Hibrida

Jika berbasis batu bara, ada ongkos lebih besar yang harus dikeluarkan PLN.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Sofyan Basir
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Sofyan Basir

EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir menilai pembangkit yang cocok untuk bisa dibangun di Indonesia timur adalah pembangkit hibrida. Sofyan menilai pembangkit dengan mengedepankan energi terbarukan jauh lebih efisien apabila dikembangkan di Indonesia timur, seperti NTT, Maluku, dan Papua.

Sofyan menjelaskan, apabila menggunakan pembangkit berbasis batu bara maka ada ongkos lebih besar yang harus dikeluarkan PLN. Sebab, sumber batu bara banyak berada di Kalimantan dan Sumatra. Jika harus membawa bahan baku ini sampai ke Indonesia timur, perlu ongkos biaya angkut.

"Aksesnya memang sulit, kita enggak bisa semua pakai PLTU karena ada ongkos transportasi lagi. Dominasi hybrid yang paling bagus. Atau kita upayakan resource lokal seperti biomass. Ini bisa dikembangkan," ujar Sofyan di Energy Building, Selasa (6/3).

Sofyan mengatakan, investasi untuk pembangkit yang mengedepankan energi terbarukan di wilayah timur inilah yang akan menjadi prioritas PLN ke depan. Ia mengatakan, kerja sama dengan Direktorat EBTKE dan untuk sementara pemenuhan LTHSE menjadi salah satu solusi jangka pendek untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia timur.

"Jadi, ini fokus kami ke depan. Tentu ini juga dalam rangka untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan meningkatkan rasio bauran energi," ujar Sofyan.

Sofyan mengatakan, PLN akan tetap menjalankan proyek 35 ribu megawatt dengan cara bertahap. Hal ini akan direalisasikan dengan juga memperhitungkan pertumbuhan konsumsi listrik dan pertumbuhan ekonomi. "Kita akan tetap selesaikan proyek 35 ribu MW, tetapi juga dengan realistis dengan melihat demand yang ada," ujar Sofyan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement