EKBIS.CO, JAKARTA -- Produktivitas pekerja di Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan rata-rata 3,1 persen per tahun selama 25 tahun. Pada 2017, produktivitas mencapai 24,6 ribu dolar AS per pekerja.
"Produktivitas tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan secara terus menerus, agar kita menjadi bangsa yang maju dan menang dalam persaingan era Industri 4.0," kata Sesditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan Kunjung Masehat saat membuka Conference and Workshop on Innovation Development di Jakarta, Selasa (6/3).
Data dari Asian Productivity Organization (APO) mencatat pada 2015 produktivitas per pekerja Indonesia mencapai 24,3 ribu dolar AS atau dua kali lipat lebih tinggi dibanding produktivitas pada 1990. Hal itu berarti selama 25 tahun produktivitas Indonesia tumbuh 3,1 persen per tahun.
Sementara itu, berdasarkan data The Conference Board dalam Total Economy Database mencatat produktivitas per pekerja Indonesia pada 2017 telah menembus 24,6 ribu dolar AS. Sementara itu, Kunjung Masehat mengatakan percepatan peningkatan produktivitas perlu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain.
"Selain kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi, dan perbaikan manajemen, inovasi merupakan salah satu faktor paling penting untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa," katanya.
Saat ini produktivitas per pekerja Indonesia berada pada urutan ke-11 dari 20 negara anggota APO. Sedangkan di tingkat ASEAN, produktivitas per pekerja Indonesia berada pada urutan keempat.
Dari sisi daya saing, Indonesia berada pada posisi ke-36 diantara 137 negara. Adapun di tingkat ASEAN, Indonesia berada pada posisi keempat di antara sembilan negara ASEAN yang tercatat dalam The Global Competitiveness Report 2017-2018.