Kamis 08 Mar 2018 09:20 WIB

Wali Mt Gox Mulai Jual Aset Digital

Harga rata-rata tiap unit Bitcoin yang dijual sebesar 10.105 dolar AS.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Mt Gox, bursa uang digital Jepang bangkrut (ilustrasi)
Foto: WSJ
Mt Gox, bursa uang digital Jepang bangkrut (ilustrasi)

EKBIS.CO,  TOKYO -- Bursa uang digital Jepang, Mt Gox menjual aset-aset mereka untuk menutup utang pasca diputuskan bangkrut. Jaksa Tokyo yang ditunjuk menjadi wali penanganan pailit Mt Gox, Nobuaki Kobayashi, menyampaikan telah menjual aset Mt Gox yakni Bitcoin dan Bitcoin Cash senilai 400 juta dolar AS (sekitar Rp 5.500 miliar) sejak September 2017. Kobayashi masih harus melakukan hal serupa untuk aset senilai 1,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 26 triliun).

Kobayashi tidak menjelaskan detil strategi penjualan koin digital yang ia lakukan. Ia hanya menyatakan berusaha menjual aset Mt Gox setinggi yang ia bisa, demikian dilansir Bloomberg, Rabu (7/3).

Dengan laporan itu, harga rata-rata tiap unit Bitcoin yang dijual sebesar 10.105 dolar AS. Harga pasaran Bitcoin sendiri saat ini 10.031 dolar AS. Mt Gox dinyatakan pailit pada 2014 lalu setelah mereka kehilangan 850 ribu unit Bitcoin senilai 500 juta dolar AS (sekitar Rp 6.875 miliar) akibat peretasan. Mt Gox kemudian mengklaim telah memulihkan sekitar 200 ribu unit Bitcoin.

Pada 2014, bursa uang digital lainnya Mt Gox yang juga berbasis di Tokyo yang pernah menjadi bursa terbesar bitcoin juga dinyatakan bangkrut setelah peretasan yang menyebabkan kehilangan setengah miliar dolar AS. Belakangan, bursa uang digital Korea Selatan, Youbit, bulan lalu tutup dan dinyatakan bangkrut setelah diretas dua kali tahun lalu.

Hal tersebut memicu kekhawatiran soal keamanan bursa uang digital di beberapa negara Asia. Pada Januari 2018 lalu, regulator keuangan Jepang menjatuhkan sanksi administratif kepada operator bursa uang digital, Coinchek. Sanksi ini diberikan setelah Coinchek diretas dan menyebabkan aset sekitar 260 ribu investornya raib.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement