EKBIS.CO, SLEMAN -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menggelar Pameran Seni Kriya. Dibuka Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pameran dihelat pada 8-11 Maret 2018 di Atrium Hartono Mall Yogyakarta.
Pameran Seni Kriya DIY menggandeng 74 IKM/UKM di DIY, terdiri dari 45 pengrajin yang fokus ke pakaian dan 29 lain merupakan aneka kerajinan. Produk yang dipamerkan berupa batik, tas kulit, sepatu, perhiasan, dan aneka kerajinan.
Pagelaran memang terinspirasi dari Indonesia Craft (Inacraft) yang digelar rutin di Jakarta, dan tahun lalu DIY jadi ikon Inacraft. Disperindag memastikan pameran memang tidak diisi pedagang melainkan pengrajin langsung.
Pameran Seni Kriya DIY bertujuan mempertemukan langsung IKM/UKM seni kriya dengan para pembeli. Karenanya, pameran dihelat di mal agar memperkenalkan langsung produk-produk unggulan seni kriya para pengrajin.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan pameran ini mengundang pembeli-pembeli dari luar negeri. Karenanya, pameran diharapkan memperluas jaringan pemasaran produk seni kriya DIY ke pasar global.
"Ini sekaligus menjadi tantangan seberapa tanggung pelaku-pelaku industri kreatif dalam menghadapi pasar luar (global)," kata Sultan.
Ia berpendapat, DI Yogyakarta sudah sangat lama memiliki branding produk-produk craft. Hal itu dirasa menjadi kelebihan tersendiri karena tanpa brand yang kuat pemasaran yang dilakukan dirasa tidak akan efektif.
Selain itu, Pameran Seni Kriya DIY menjadi usaha peningkatan penyerapan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi daerah. Hal itu diwujudkan dengan pelibatan setidaknya lima tenaga kerja tidak tetap dalam setiap produk.