Jumat 09 Mar 2018 16:48 WIB

Jokowi Ingin Santri Dilibatkan dalam Kawasan Industri JIIPE

Presiden resmikan kawasan industri JIIPE.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai meninjau pelabuhan di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Jumat (9/3).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai meninjau pelabuhan di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Jumat (9/3).

EKBIS.CO, GRESIK -- Presiden Joko Widodo secara langsung meresmikan Kawasan Industri Java integrated Industrial & port estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Kawasan ini akan menjadi daerah yang menyatukan antara industri dan pelabuhan yang digunakan untuk arus masuk barang dari kawasan.

Jokowi pun merasa senang dengan adanya kawasan seperti ini karena menjadi tempat industri yang sangat terintegrasi. Bukan hanya di sisi industri tapi juga infrastruktur penunjang kawasan seperti power plant dan jalan tol. Dengan skema kerja sama perusahaan BUMN dan swasta baik untuk pembangunan pelabuhan dia berharap pembangunan infrastruktur penunjang yang lain juga bisa dikebut pengerjaannya.

"Saya ingin kawasan industri seperti ini semakin banyak agar lapangan kerja semakin baik," ujar Jokowi dalam peresmian JIIPE, Jumat (9/3).

Satu hal yang dititipkan Jokowi dengan adanya kawasan industri seperti ini adalah mengajak masyarakat dam UKM sekitar untuk turut serta mengembangkan produk industri yang dibuat. Misalnya, pelaku industri di JIIPE menggandeng pelaku usaha di sekitar sehingga bisa tumbuh bersama.

"Sehingga jangan sampai gede sendiri, yang kecil ditarik. Inilah ekonomi Pancasila yang kita kembangkan. Nggak ada ruginya menarik yang kecil dan yang menengah," ujarnya.

Untuk pegawai, Jokowi meminta agar pelaku industri di kawasan JIIPE juga mengajak santri lulusan dari pondok pesantren di Gresik dan sekitarnya. Jika keahlian para santri ini belum cukup maka harus diberikan dulu pelatihan yang memang sesuai dan menunjang perkembangan industri. Sebab yang paling penting akhlak para santri yang bekerja di JIIPE.

Kementerian Perindustrian menargetkan sekitar 183 industri bisa masuk di Kawasan Industri Java integrated Industrial & port estate (JIIPE), yang akan menyerap investasi Rp 83,2 Triliun. Saat ini sudah ada delapan perusahaan yang berinvestasi meliputi dua perusahaan sudah beroperasi, dua perusahaan dalam proses pembangunan pabrik, dan empat lainnya akan mulai pembangunan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kawasan Industri JIIPE merupakan salah satu kawasan industri yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017. JIIPE merupakan model kawasan industri generasi ketiga yaitu kawasan industri yang dilengkapi dengan infra dan suprastruktur yang handal dan terintegrasi dengan pelabuhan, ramah lingkungan, inovatif menuju terwujudnya kota industri baru.

Saat ini JIIPE sudah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri seluas 1.760 hektare (Ha), memiliki kantor pengelola dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti pembangkit tenaga listrik mencapai 23 MW yang telah beroperasi sejak November 2017, water treatment plant, jaringan pipa gas yang saat ini sudah terkoneksi dengan pipa gas Perusahaan Gas Negara (PGN), sistem telekomunikasi dengan fiber optik dan internet broadband, serta pelabuhan sehingga diharapkan dapat menurunkan biaya logistik dan biaya produksi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement