Sabtu 10 Mar 2018 01:13 WIB

Ini Harapan TGB kepada Pemerintah Pusat

Tak hanya prioritas jalan tol, tapi juga infrastruktur terkait ekonomi rakyat.

Red: Budi Raharjo
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB)
Foto: Republika/M Nursyamsyi
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB)

EKBIS.CO, MATARAM -- Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan, kemajuan pembangunan NTB tidak bisa dilepaskan dari dukungan pemerintah pusat. Terutama pembangunan infrastruktur sehingga NTB memiliki kemantapan infrastruktur yang tinggi.

TGB menilai, kemantapan infrastruktur menjadi salah satu daya ungkit ekonomi di NTB. TGB menyampaikan terima kasihnya atas dukungan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, ekonomi NTB berhasil tumbuh dengan baik sebesar 7,1 persen di atas nasional.

"Bahkan, kalau prinsip kemantapan infrastruktur ini terus diupayakan oleh Presiden Jokowi, NTB bahkan Indonesia akan terus mengalami kemajuan," ujar TGB dalam diskusi nasional pencapaian tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Auditorium Dome, Universitas Mataram, NTB, Jumat (9/3).

Atas sejumlah kemajuan ini, TGB mengajak masyarakat NTB berterima kasih, karena berterima kasih merupakan etika yang paling tinggi. Sedangkan akhlak yang paling mulia ialah bersyukur.

TGB juga memberikan motivasi kepada masyarakat dan generasi muda Indonesia, khususnya di NTB, agar menyikapi kondisi sosial sebagai suatu tantangan, bukan sesuatu yang harus diratapi. TGB selalu berpandangan positif kepada pemerintah untuk bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Dari hasil diskusi yang dilakukan, TGB memberikan catatan kepada pemerintah pusat. Antara lain dalam sektor pembangunan infrastruktur, yang menurut TGB, tidak hanya yang berskala besar saja yang menjadi prioritas pemerintah, seperti jalan tol.

Pemerintah juga memperhatikan infrastruktur yang bersentuhan langsung dengan akses masyarakat juga diharapkan menjadi sektor yang diprioritaskan oleh pemerintah saat ini. "Sehingga konektivitas distribusi arus ekonomi dari masyarakat dapat berjalan dengan baik, tidak hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang merasakan pembangunan infrastruktur tersebut," lanjut TGB.

Selain itu, kata TGB, dalam proses pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini, agar melibatkan masyarakat melalui kegiatan padat karya. Sehingga masyarakat akan menjadi bagian dari proses pembangunan itu, serta dapat merasakan dampak dari proyek-proyek infrastruktur yang ada saat ini.

"Saya harap tidak hanya jalan tol saja yang menjadi prioritas, tapi juga infrastruktur yang berkaitan dan menyentuh aktivitas ekonomi masyarakat. Selain itu saya juga berharap, dalam proses pembangunan infrastruktur melibatkan masyarakat melalui program padat karya, agar mereka merasa sebagai bagian dari proses pembangunan itu," ucap TGB.

Sedangkan untuk sektor ekonomi, TGB menilai saat ini kurangnya kegiatan sosial keagamaan di masyarakat akibat dari berkurangnya transaksi ekonomi sosial masyarakat. Hal ini disebabkan oleh tumbuh pesatnya ritel-ritel modern yang mengurangi transaksi tradisional masyarakat.

Menurutnya hal ini cukup berbahaya, karena selama ini kegiatan sosial kemasyarakat yang timbul dari hasil transaksi tradisional masyarakat melalui pasar-pasar tradisional memiliki peran sangat efektif dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat sehingga terhindar dari perbuatan kriminal dan radikalisme.

"Saya khawatir dengan hilangnya kegiatan sosial kemasyarakatan akibat dari pertumbuhan ritel modern akan merusak transaksi tradisional yang sudah ada, sehingga menyebabkan masyarakat untuk berbuat kriminal dan radikal," ucap TGB.

Oleh karena itu, TGB berharap segala macam bentuk kebiijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah pusat, agar disiapkan jaring pengamannya sehingga tidak merusak jaringan ekonomi sosial kemasyarakatan yang sudah ada.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement