EKBIS.CO, JAKARTA -- Anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi (PHE) menyiapkan dana untuk rencana eksplorasi di 2018 ini. Setidaknya PHE menyiapkan 100 hingga 177 juta dolar untuk melakukan eksplorasi di 21 sumur.
Direktur Eksplorasi PHE, Abdul Mutalib Masdar menjelaskan salah satu rencana yang akan dilakukan oleh PHE pada tahun ini adalah melakukan eksplorasi di 21 sumur. Ada delapan sumur di antaranya yang merupakan wilayah operasi PHE akan mulai dibor pada awal bulan ini.
Ia mengatakan dari 21 sumur yang ada, 13 sumur lainnya PHE bekerjasama dengan operator existing untuk bisa mendapatkan cadangan minyak dan gas. "Untuk rencana kerja di 2018 akan mengebor 21 sumur dan 34 work over. Pada 21 sumur itu, tidak semuanya kita sebagai operator itu. Delapan itu kita kerjain. Lalu ada 13 sumur di blok lain di non operator. Porsi kita enggak 100 persen. Cuman ada 14 persen," ujar Abdul di Kantor PHE, Jumat (24/3).
Abdul menjelaskan dengan melakukan eksplorasi di 21 sumur ini maka PHE memproyeksikan ada tambahan cadangan sebesar 2.500 barel per hari untuk cadangan minyak dan 30 mmcfd untuk gas. "Kalau kita sumur eksplorasi dananya dari Pertamina. Jadi, memang semua apa cost, semua masuk dalam RKAP. Ini dari dalam. Kalau biaya, kurang lebih 100 juta dolar. Itu untuk sumur eksplorasi," ujar Abdul.
Pada 2017 setidaknya PHE mencatatkan produksi minyak bumi mencapai 69,3 ribu barel per hari (MBOPD) atau 11 persen lebih tinggi dari pencapaian 2016 sebesar 62,6 MBOPD. Produksi gas bumi juga tercatat mencapai 723,5 standar juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang lebih tinggi dari pencapaian 2016 sebesar 722 MMSCFD.
Kemudian PHE juga berhasil mendapatkan tambahan cadangan P1 sebesar 176,17 MMBOE dari aktivitas di PHE ONWJ, PHE Siak, dan PHE WMO. Catatan kinerja produksi yang baik tersebut juga didukung oleh temuan cadangan 2C sebesar 517,21 MMBOE. Salah satunya berasal dari aktivitas pemboran Sumur Parang-1 (Blok Nunukan) yang menyumbang temuan cadangan sebesar 143 MMBOE.