Selasa 27 Mar 2018 18:15 WIB

JK: Perang Dagang AS-Cina Bisa Pengaruhi Indonesia

WTO harus berperan menengahi perang dagang AS-Cina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Jusuf Kalla
Foto: Republika
Jusuf Kalla

EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina dapat menimbulkan dampak yang luas ke seluruh negara, termasuk Indonesia.

 

Keputusan AS yang akan menerapkan tarif untuk sejumlah produk Cina, dapat menurunkan permintaan dari Negeri Tirai Bambu tersebut."Pasti ada pengaruhnya," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Selasa (27/3).

Menurut Jusuf Kalla, perang dagang antara AS dan Cina dapat berpengaruh terhadap harga barang di tingkat global. Tidak menutup kemungkinan harga produk-produk Cina di AS akan naik, sedangkan harga di negara lain bisa turun. Jusuf Kalla menilai, jika harga di AS naik maka permintaan produk-produk asal Cina bisa menurun.

"Itu bisa pengaruhnya harga turun, bisa juga naik, karena bisa terjadi khususnya di Amerika pasti naik tapi harga di luar negeri bisa turun, nah kita bisa berpengaruh akibat Cina permintaannya bisa turun," kata Jusuf Kalla.

 

Baca juga,  Perang Dagang AS Tekan Pasar Australia Hingga Turun Tajam.

 

Menurut JK, Indonesia sebelumnya mengekspor bahan mentah ke Cina. Kemudian, pemerintah menetapkan aturan agar Cina dapat membangun smelter maupun pabrik di Indonesia.

 

Hal tersebut bertujuan untuk mengubah produk ekspor dari bahan mentah menjadi bahan setengah jadi yang memiliki nilai tambah.  Turunnya permintaan, tentu akan berpengaruh terhadap nilai barang dari Indonesia.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani sebuah memorandum kepresidenan untuk kebijakan tarif atas produk Cina sebesar 60 miliar dolar AS. Tak hanya itu, pemerintah juga berencana untuk membatasi kegiatan investasi Cina di AS sebagai bayaran atas dugaan pelanggaran hak kekayaan intelektual yang terjadi selama bertahun-tahun.

Presiden Trump memberikan waktu 60 hari kepada Departemen Keuangan AS untuk membuat daftar produk Cina yang akan dikenakan tarif. Trump juga meminta Departemen Keuangan untuk mengembangkan pembatasan investasi untuk mencegah perusahaan Cina mengakuisisi perusahaan AS yang bergerak di bidang teknoogi tinggi.

Masa tunggu 60 hari ini akan memberikan ruang negosiasi bagi industri dan Parlemen AS dalam menyusun daftar produk yang terkena tarif tersebut. Diketahui terdapat 1.300 produk yang akan dikenakan tarif dan sebagian besar di sektor teknologi.

Atas kebijakan tersebut, Kementerian Perdagangan Cina mengumumkan tindakan balasan. Pemerintah Cina merancang rencana untuk memungut bea masuk tambahan hingga 3 miliar dolar AS untuk produk-produk yang diimpor dari AS termasuk buah-buahan segar, dan kacang-kacangan.

Jusuf Kalla mengatakan, wajar jika Cina melakukan aksi balasan terkait kebijakan tarif AS. Oleh karena itu Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memiliki peran untuk mencegah perang dagang yang semakin meluas. Dia menilai, perang dagang dapat berimplikasi luas dan membahayakan perdagangan dunia.

"Semua perang dagang apalagi dengan negara-negara besar seperti Amerika dan Cina kalau terjadi akan berimplikasi luas dan itu berbahaya kepada perdagangan dunia," kata Jusuf Kalla.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement