Rabu 04 Apr 2018 19:05 WIB

Krakatau Steel Prediksi Pertumbuhan Positif di 2018

Sepanjang 2017, kinerja perusahaan terus mengalami perbaikan signifikan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Krakatau Steel
Foto: Antara
Krakatau Steel

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Direktur Utama Krakatau Steel (Persero) Mas Wigrantoro mengatakan pihaknya memprediksi pertumbuhan positif akan terus berlanjut pada 2018. Dia yakin hal itu akan terjadi karena sepanjang 2017, kinerja perusahaan terus mengalami perbaikan signifikan.

Wigrantoro menilai salah satu penopang terkuat dari pertumbuhan positif tersebut yaitu sektor logistik. "Efisiensi dan pembenahan dari sektor ini terbukti mampu meningkatkan laba usaha dan menurunkan angka kerugian dengan signifikan," kata Wigrantoro, Rabu (4/4).

Dia mengatakan pada 2017, perusahaan melakukan efisiensi dan berhasil didapat dari logistik. Seperti pengadaan gas, bahan baku dan lainnya. Pada akhirmya, efisiensi tersebut mampu mencapai 10 juta dolar AS.

Krakatau Steel juga mencatat laba pada 2017 tumbuh 154,79 persen menjadi Rp 443,36 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 286,30 miliar. Wigrantoro mengatakan Krakatau Steel juga berhasil menurunkan angka rugi tahun berjalan sebesar 54,90 persen yakni setara Rp 1,15 triliun dibandingkan rugi tahun sebelumya 2016 setara Rp 2,55 triliun.

Untuk itu, Wigrantoro menjelaskan, banyak hal yang telah dilakukan manajemen dalam mengejar efisiensi tersebut. "Seperti menghilangkan risiko dari harga bahan baku impor yang kerap terpengaruhi oleh aspek geopolitik, tidak lagi terpaku pada satu pemasok, hingga menerapkan skema pembelian bahan baku sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar," jelas Wigrantoro.

Menurutnya, Krakatau Steel sebelumnya selalu terpaku dengan satu pemasok. Sebanyak 90 persen slab steel atau baja lembaran setengah jadi selalu didatangkan dari Rusia. Wigrantoro mengatakan, hal itu mulai berubah sejak 2016, yang mulai mendapatkan juga pasokan bahan baku dari Korea, Jepang, dan Brazil.

"Jadi ada banyak sumber bahan baku dari beberapa negara. Lebih ke beauty contest dan tidak lagi ada unsur spekulatif. Kami lakukan pyramid buying, ketika harga sedang murah kami bisa beli banyak. Tapi ketika harga naik ya kami beli sedikit," ungkap Wigrantoro.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement