EKBIS.CO, BALIKPAPAN -- Pertamina mulai mengurangi empat unit kapal yang dioperasikan untuk proses pembersihan Teluk Balikpapan pada Sabtu (7/4). Dari 21 unit yang dijalankan, kini hanya tersisa 17.
"Sehingga tim yang diterjunkan tinggal 170 orang yang terbagi dalam tiga shift, dengan total sebelumnya 234 personel," kata Yudy Nugraha, Region Manager Communication & CSR Kalimantan, Sabtu.
Pembersihan ceceran minyak di Teluk Balilpapan dibagi dalam empat zona. Zona satu yakni Pangkalan LLP (Lindungan Lingkungan Perairan) dan Kampung Baru. Zona dua mencakup area Rede dan Kolam Labuh. Zona tiga mencakup Pantai Monpera dan zona empat mencakup Lepas Pantai dan sekitarnya.
Pada Sabtu, kegiatan difokuskan di zona satu terlebih dahulu. Adapun untuk zona lainnya dilakukan patroli penyisiran.Tim yang melakukan pembersihan terdiri dari petugas lindungan lingkungan perairan, pendukung teknis dan kru kapal.
Armada kapal terdiri dari 9 unit tug boat, 3 unit patrol boat, 3 unit oil barge dan 2 aluminium boat.
Pembersihan sisa ceceran minyak yang berada di bawah rumah penduduk terus dilakukan bersama dengan masyarakat setempat. Pembersihan ini dilakukan dengan memperhatikan pasang surut air.
Pada Sabtu pagi, puluhan warga Margasari ikut membersihkan sampah yang terjebak di antara tanaman mangrove di sepanjang kampung atas air. Sebagian menampung sampah dalam plastik di atas perahu, sebagian lainnya menyisir sampah di sela-sela akar mangrove.
Sampah-sampah yang dikumpulkan dibawa ke penampungan bank sampah, yang merupakan salah satu unit lain kegiatan kesadaran lingkungan warga Margasari.
"Sampah yang kami kumpulkan hari ini, sudah bisa ditampung di bank sampah, karena sejak kemarin kondisi perairan sudah bersih tidak ada minyaknya lagi," jelas Ride.