EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) memperluas pelayanan ekspor langsung atau internasional direct call dengan rute Balikpapan-Shanghai. Pelayanan ekspor langsung tersebut diperluas melalui terminal peti kemas PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) yang juga merupakan anak perusahaan Pelindo IV.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pelayanan di terminal peti kemas di KKT akan menjadi Hub Internasional untuk wilayah Kalimantan Timur. Untuk skala lebih luas, dia mengatakan, pelaksanaan direct call melalui Pelabuhan Balikpapan bisa memberikan stimulus positif.
Terutama untuk stimulus perekonomian Kalimantan Timur dan sekitarnya. "Salah satunya dengan menekan biaya logistik 300 sampai 500 dolar AS per kontainer serta memangkas durasi pengiriman komoditas ke sejumlah negara tujuan ekspor," kata Rini, Senin (9/4).
Untuk itu, Rini meminta pemerintah daerah bekerja sama menyukseskan program tersebut dan dilakukan dengan cara berkesinambungan. Dengan begitu, Rini mengharapkan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun.
Rini menegaskan, Kementerian BUMN mendukung Pelindo IV mewujudkan proyek strategis tol laut. Saat ini, Pelindo IV sudah menyelesaikan sejumlah proyek strategis yang siap beroperasi seperti dermaga pelabuhan dan peti kemas Ternate, Jayapura, Merauke, Biak, dan Ambon.
Selain itu, Rini meminta Pelindo IV berkomitmen dalam hal pelayanan publik. "Terutama layanan publik yang sangat berdampak pada penurunan harga logistik, efisiensi waktu, hingga dapat menumbuhkan ekonomi daerah dan nasional," jelas Rini.
Pelayanan ekspor langsung atau direct call merupakan pelayaran langsung peti kemas dari pelabuhan dalam negeri ke pelabuhan tujuan yang ada di luar negeri. Dalam prosesnya dilakukan tanpa singgah di pelabuhan manapun yang ada di dalam negeri.
Sebelumnya, Pelindo IV juga memfasilitasi pelaksanaan direct call pada empat pelabuhan yang dikelola. Pelabuhan tersebut mulai dari Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Sorong, dan Pelabuhan Bitung untuk meningkatkan ekonomi, peningkatan ekspor dari kawasan Indonesia Timur.