EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan target investasi di sektor ESDM pada 2018 ini ditargetkan mencapai 37,2 miliar dolar Amerika. Namun, pada awal tahun, Kementerian ESDM sempat mentargetkan total investasi di sektor ESDM 2018 ini bisa mencapai 50,96 dolar Amerika.
Arcandra memang tak menjelaskan secara rinci mengapa ada koreksi target seperti ini. Hanya saja, ia menjelaskan target investasi sebesar 37,2 miliar ini ditopang dari sektor migas sebesar 16,8 miliar dolar, ketenaga listrikan sebesar 12,2 miliar dolar, EBT sebesar dua miliar dolar dan minerba sebesar 6,2 miliar.
"Target kita naik dan memang kita koreksi dari 50,96 menjadi 37,2 miliar dolar. Kalau ini tercapai, maka ini akan menjadi target investasi yang besar. Terutama di sektor migas," ujar Arcandra di Bimasena Lounge, Kamis (19/4).
Ia meyakinkan target ini bisa tercapai melihat langkah langkah yang dilakukan oleh kementerianya. Selain melakukan pemangkasan dan penyederhanaan izin, pihaknya juga yakin dengan skema gross split yang ada saat ini meningkatkan kepercayaan dan convident para investor untuk melakukan investasi di Indonesia.
Arcandra menyontohkan lelang WK Migas 2017 lalu sudah laku lima dari 10 WK yang dilelang. Lelang yang sama sudah dilakukan sejak 2014 saat masih memakai skema cost recovery namun, ternyata sepi peminat. "Tahun ini kita tawarkan lagi 26 WK Migas, dari itu sudah empat perusahaan yang mengajukan dokumen penawaran," ujar Arcandra.