Selasa 15 May 2018 14:27 WIB

Jokowi Minta Masyarakat Bandingkan Kebijakan BBM Era SBY

Jokowi menyebut BBM satu harga bisa diterapkan meski subsidi telah dicabut.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada penutupan Workshop Nasional Anggota DPRD PPP 2018 di Jakarta, Selasa (15/5).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada penutupan Workshop Nasional Anggota DPRD PPP 2018 di Jakarta, Selasa (15/5).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di seluruh daerah sudah dapat diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Hal itu bisa diterapkan saat pemerintah telah mencabut subsidi BBM.

Sedangkan, pada pemerintahan sebelumnya, terdapat subsidi BBM sebesar Rp 340 triliun. Namun, ia mempertanyakan mengapa BBM satu harga tak bisa diterapkan di seluruh daerah di Indonesia pada saat itu.

"Dulu subsidi Rp 340 triliun kenapa harga nggak bisa sama. Ada apa? Kenapa nggak ditanyakan? Sekarang subsidi sudah nggak ada untuk di BBM, tapi harga bisa disamakan dengan di sini. Ini yang harus ditanyakan. Tanyanya ke saya, saya jawab nanti. Ini yang harus juga disampaikan ke masyarakat," ujar Jokowi.

Ia menceritakan kebijakan BBM satu harga perlu diterapkan untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebab, harga BBM terutama di Indonesia bagian Timur sangat mahal dibandingkan dengan harga BBM di Jawa.

"Kita sering di Jawa, bensin naik Rp 500 perak saja demo tiga bulan. Bensin naik Rp 1.000 demonya enam bulan, tujuh bulan. Coba saudara kita di Papua, bensin Rp 60 ribu. Rp 60 ribu sudah berpuluh-puluh tahun nggak pernah demo mereka," kata dia saat menghadiri penutupan Workshop Nasional Anggota DPRD PPP se-Indonesia 2018 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Selasa (15/5).

Sebelumnya, Presiden Jokowi memutuskan mencabut penuh subsidi untuk BBM jenis premium. Subsidi itupun dialihkan untuk pembangunan infrastruktur dan lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement