Selasa 05 Jun 2018 09:37 WIB

Program Sejuta Rumah Banyak Diminati Negara Lain

Program ini diharapkan bisa menjadi percontohan dunia

Rep: hiru muhammad/ Red: EH Ismail
Pekerja berjalan di kompleks rumah sederhana untuk masyarakat kelas bawah.
Foto: Antara
Pekerja berjalan di kompleks rumah sederhana untuk masyarakat kelas bawah.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Dari 68 negara yang bergabung di FIABCI, Indonesia diperkirakan menjadi satu-satunya negara yang pemerintahnya membuat konsep rumah terjangkau dengan mengedepankan peran swasta di dalamnya.

Hal itu membuat banyak negara di dunia saat ini ingin mengetahui bagaimana model penyediaan rumah murah (affordable housing) di tanah air. 

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia, (DPP REI) Soelaeman Soemawinata menyatakan Banyak permintaan untuk menyampaikan topik hunian terjangkau di Hawaii dan Taiwan.

Mereka ingin belajar banyak mengenai model yang sudah berjalan di Indonesia ini, dan berharap dapat menerapkan di negaranya. "Sekarang REI atau FIABCI Indonesia berperan aktif dalam mengharumkan Indonesia di kancah internasional, ini sejalan dengan komitmen REI sebagai garda terdepan membangun rumah rakyat,” katanya.

Masalah penyediaan hunian layak terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui Program Sejuta Rumah, dan pengembangan sektor pariwisata, yang ditargetkan menjadi penyumbang terbesar devisa negara setelah industri kelapa sawit (CPO) menjadi dua isu utama yang akan diusung Indonesia dalam kongres FIABCI di Bali, 7-10 Desember mendatang. 

Sebelumnya, Kongres Federasi Real Estat Internasional atau World Congress FIABCI ke-69 yang diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab dari 28 April hingga 1 Mei 2018 secara resmi memutuskan Indonesia sebagai tuan rumah FIABCI Desember Meeting and Global Business Summit 2018 . 

Soelaeman yang juga menjabat sebagai Presiden FIABCI Asia Pasifik, mengungkapkan FIABCI Desember Meeting and Global Business Summit adalah perhelatan khusus yang diadakan setiap Desember.

Biasanya hajatan akbar ini hanya diadakan di benua Eropa selama 68 tahun terakhir. "Ini pertama kalinya digelar di Asia Pasifik dan di Bali, bertepatan dengan Rakernas REI," katanya, Senin (4/6).

Kedua masalah utama tersebut saat ini sedang menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo karena dianggap strategis dan mampu  menyerapan tenaga kerja  dalam jumlah besar.  

Diperkirakan sekitar 1200 hingga 1500 orang pelaku usaha real estat dan industri pendukungnya akan hadir di FIABCI tersebut. Mereka yang hadir lebih dari separuhnya merupakan investor asing dari berbagai negara.

Sudah setahun terakhir ini di berbagai forum FIABCI, Indonesia selalu mengangkat isu tentang rumah rakyat.  Indonesia dalam tiga tahun berturut-turut berhasil mencapai kinerja penyediaan rumah rakyat dengan target satu juta unit setiap tahun dengan realisasi lebih dari 800 ribu unit setiap tahunnya. 

Sekjen  DPP REI Totok Lusida menambahkan dalam pertemuan antara pengurus DPP REI Pusat dengan kepala negara di istana, menyebutkan Presiden Joko Widodo, menilai REI dianggap telah menggerakkan pembangunan rumah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). REI juga menjalin kerjasama dengan Korpri, dan kerjasama pembiayaan dengan PT Taspen dan PT Jamkrindo yang kini sudah ditindaklanjuti Bappenas. 

Presiden akan menyampaikan Program Sejuta Rumah dan pemenuhan hunian layak terjangkau di Indonesia dengan melibatkan peran swasta. "Ini diharapkan bisa menjadi percontohan dunia,” kata Totok. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement