EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto menyarankan agar distribusi gas elpiji tiga kilogram (kg) bersubsidi dilakukan secara tertutup. Skema ini dilakukan agar elpiji bersubsidi bisa tepat sasaran.
Djoko menjelaskan, realisasi distribusi tertutup ini juga bisa dilakukan seiring dengan kebijakan Pertamina yang akan mengeluarkan gas elpiji tiga kg nonsubsidi. Ia mengatakan, langkah distribusi tertutup ini juga bisa menjaga cara beli masyarakat sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
"Agar tidak terjadi tumpang tindih, mekanisme distribusi tertutup bisa dilakukan. Atau bisa melalui skema Bantuan Langsung," ujar Djoko saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (1/7).
Baca juga, 5.000 Tabung Elpiji Tiga Kilogram Nonsubsidi Diuji Pasar
Djoko menjelaskan, skema distribusi tertutup ini memang saat ini masih dalam proses pembahasan sejalan dengan harmonisasi data penduduk miskin dan mekanisme bantuan langsung. Hanya saja, Djoko mengatakan skema distribusi tertutup untuk elpiji bersubsidi sudah bisa dilakukan pada 2019 mendatang.
"Untuk saat ini Pertamina lebih dulu meluncurkan yang nonsubsidi tiga kilogram," ujar Djoko.
Di satu sisi, masyarakat diharapkan juga bisa ikut menyukseskan skema subsidi. Jika masyarakat merasa mampu untuk membeli elpiji nonsubsidi, harapannya tidak lagi mengkonsumsi elpiji bersubsidi.
Lagipula, kata Djoko, nantinya elpiji nonsubsidi yang dikeluarkan oleh Pertamina akan berbeda dengan elpiji gas melon. Warna elpiji tiga kilogram akan berbeda juga dengan kemasan yang berbeda.