EKBIS.CO, SUKABUMI -- Harga telur ayam di pasar Kabupaten Sukabumi melonjak berkisar antara Rp 32 ribu hingga Rp 33 ribu per kilogram. Harga tersebut merupakan harga tertinggi yang pernah dicapai pada tahun ini.
Kenaikan ini, menurut Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan, disebabkan berkurangnya pasokan telur ayam ke pasaran dibandingkan sebelumnya. "Ketersediaan atau pasokan telur ayam memang berkurang," ujar Iwan kepada wartawan, Rabu (11/7). Kondisi tersebut menyebabkan harga telur ayam mengalami lonjakan.
Saat ini, harga telur ayam di pasar tradisional mencapai Rp 32 ribu hingga Rp 33 ribu per kilogram. Pada kondisi normal berada di kisaran Rp 24 ribu per kilogram.
Selain telur ayam, harga komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan. Saat ini harga daging ayam mencapai Rp 42 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram.
Menurut Iwan, kenaikan harga daging ayam juga karena penyebab yang sama, yakni berkurangnya pasokan. Dengan begitu, saat ini petugas Disnak terus memantau ketersediaan telur ayam dan daging ayam di pasaran. Pasalnya, ketersediaan ini akan menentukan harga dua komoditas tersebut di pasaran.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kota Sukabumi Heri Sihombing mengatakan, kenaikan harga telur ayam juga sudah berlangsung di Kota Sukabumi dalam beberapa hari terakhir. "Saat ini harga telur ayam mencapai di atas Rp 30 ribu per kilogram," ujar dia.
Padahal, sehari sebelumnya hanya Rp 28 ribu per kilogram. Informasi yang diperolehnya, kenaikan harga akibat berkurangnya pasokan telur dari produsen ke pasaran. Akibatnya, harga terkoreksi naik.