EKBIS.CO, BANDUNG -- Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan regenerasi petani. Salah satunya melalui program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).
Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Andriko Noto Susanto mengatakan, langkah ini diambil untuk memunculkan minat, keterampilan dan jiwa kewirausahaan generasi muda di bidang pertanian.
"Regenerasi petani dikerjakan dengan fokus agar program aksi ini betul-betul melahirkan petani muda sekaligus wirausahawan milenial kompeten," kata dia saat ditemui di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Program ini memberikan bimbingan, pendampingan dan pemagangan kepada mahasiswa sekolah tinggi pertanian, siswa SMK Pertanian, alumni perguruan tinggi pertanian dan generasi muda lainnya. Kemudian, pemerintah memberikan modal. Modal usaha diberikan sebesar Rp 12 juta hingga Rp 35 juta per kelompok.
Selain itu, sebanyak 10 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) juga telah disiapkan Kementan. Di perguruan tinggi ini, calon petani akan mendapat banyak teori dan lebih banyak praktik.
Polbangtan merupakan transformasi dari Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) yang suda ada. Namun, di Polbangtan akan tersedia lebih banyak program studi dan jenjang pendidikan hingga pascasarjana.
Ia menjelaskan, di tempat ini para mahasiswa atau calon petani ditempa agar siap mental menjadi petani sukses. Tinggal di asrama, mereka akan digodok memiliki jiwa korsa dan bertanggung jawab sehingga diharapkan akan menjadi lulusan yang mampu menjadi petani sukses.
Untuk diketahui, semakin banyaknya petani sukses maka akan turut mengubah pola pikir masyarakat tentang profesi petani. Perusahaan perkebunan, ia melanjutkan, berminat menggunakan lulusan dari Polbangtan. Mereka juga dalam hal ini PTPN mengalokasikan dana CSR untuk pengembangan Polbangtan. Begitu juga dengan swasta.
"Ini akan kita jajaki kalau memang bisa untuk pembangunan infrastruktur sarana pelatihan dan sebagainya," ujarnya