EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jakarta Raya akan memasok kebutuhan listrik mass rapid transit (MRT) sebesar 99 megawatt (MW). 99 MW ini terbagi atas kebutuhan untuk kelistrikan kereta dan sistem navigasi sebesar 60 MW.
General Manager PLN Disjaya, M Ikhsan Asaad menjelaskan selain kebutuhan listrik untuk sistem kereta, PLN juga akan memasok kebutuhan listrik stasiun. Sistem MRT memiliki 13 stasiun di sepanjang Bundaran HI hingga Lebak Bulus. Tiap stasiunnya membutuhkan pasokan listrik sekitar 3 MW.
"Nanti kebutuhan listrik ini semuanya akan kami pasok dari Gardu gardu terdekat. Misalnya, nanti untuk stasiun Lebak Bulus akan dipasok kebutuhan listrik dari GI Gandul," ujar Ikhsan, Jumat (13/7).
Sedangkan untuk pasokan inti sistem kereta api, MRT bekerja sama dengan PLN membangun Gardu Induk di wilayah Sambas, Jakarta Selatan. Gardu yang lokasinya dekat dengan Stasiun Blok M ini memiliki kapasitas travo sebesar 150 kv.
"Karena MRT sudah masuk pelanggan premium, maka pasokan listriknya selain dari Gardu yang dibangun sendiri oleh pihak MRT juga mendapat pasokan dari GI Pondok Indah dan GI CSW," ujar Ikhsan.
Ikhsan menjelaskan, kerja sama ini juga menjadi salah satu sumber tambahan konsumsi listrik PLN Disjaya. Ia mengatakan, dengan banyaknya proyek proyek strategis ini maka konsumsi listrik di Jakarta kata Ikhsan bisa naik hingga delapan persen.
"Kita dukung terus ya, karena ini kan juga proyek strategis. Jadi ya pasti akan mendongkrak pertumbuhan konsumsi listrik juga," ujar Ikhsan.