EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Gaikindo Johanes Nangoi menilai jika pemerintah hendak memaksimalkan penggunaan B20 di seluruh sektor memang perlu didukung. Hanya saja, kata Johanes, bagi pengusaha sendiri juga industri otomotif penggunaan B20 tidak terlalu spesial.
Johanes mengatakan, efisiensi yang selama ini digalakkan oleh pemerintah dengan penggunaan B20 tidak terlalu siginifikan. Ia mengakui, secara penurunan tingkat emisi dan efisiensi memang ada, tetapi tidak banyak.
"Memang ada sedikit penurunan dalam halnya efisiensi atau sedikit penurunan segala macam. Tapi, itu masih bisa ditolerir," ujar Johanes di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (30/7).
Johanes menjelaskan penggunaan B20 pada truk memang sudah dilakukan. Namun, jika pemerintah hendak menggunakan B20 pada kendaraan yang spesifik seperti BMW atau Mercedez tentu hal tersebut perlu kajian dan pembahasan lebih dalam, karena spesifik kendaraan tidak semua sama.
Baca juga, PLN Siapkan Pembangkit Untuk Gunakan B20
"Terus terang, dampak merek beda-beda. Saat ini, kami sudah yakin untuk penggunaan truk-truk besar dan segala macam. Tapi, untuk kendaraan yang sifatnya non-PSO misalnya mungkin ada yang namanya BMW diesel, Mercy pakai diesel nah ini lebih sensitif karena mereka (kendaraan) sensitif," ujar Johanes.
Pemerintah melakukan percepatan penggunaan B20 di semua sektor. Jika selama ini penggunaan B20 hanya dilakukan pada sektor bahan bakar dan transportasi, kini pemerintah ingin memperluas penggunaan B20. Pemerintah meminta semua perusahaan baik industri menengah hingga besar, perusahaan tambang hingga pembangkit listrik menggunakan B20.
Rencananya, pemerintah akan merevisi Peraturan Presiden Nomer 65 Tahun 2015 tentang Penggunaan B20. Dalam revisi tersebut nantinya akan diatur cakupan perluasan penggunaan B20 dan juga mekanisme insentif kepada APROBI yang bisa menjual biodiesel kepada industri lain yang sudah ditugaskan dalam perpres.