Kamis 13 Jun 2019 18:56 WIB

Pemerintah Tagih Komitmen Aprobi Soal Pasokan FAME

Kebutuhan FAME nasional mencapai 7 juta kiloliter

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Biofuel (ilustrasi)
Biofuel (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri ESDM, Ignasius Jonan meminta Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) untuk memastikan pasokan fatty acid methyl ester (FAME) untuk Biodiesel terus tersedia. Ia meminta jangan sampai persoalan pasokan ini membuat kebutuhan masyarakat atas Biodisel jadi terganggu.

"Saya menilai Aprobi ini tidak bisa hit and run ya. Sekali kita tetapkan, bapak harus bikin komitmen bahwa suplai FAME atas konsumsi bisa terjamin," ujar Jonan di Kementerian ESDM, Kamis (13/6).

Baca Juga

Jonan juga menjelaskan apabila B30 sudah diterapkan maka setahun konsumsi bisa mencapai 24 juta kiloliter. Maka kebutuhan atas FAME sebesar 7 juta kiloliter.

"Nah ini musti konsisten ya pasokannya. Jangan sampai saat minyak kelapa sawit harganya mahal, Famenya ilang. Kami minta supaya tidak hit and run," ujar Jonan.

Jonan tak segan akan menerapkan kewajiban DMO seperti halnya Batubara pada Fame ini apabila Aprobi tidak menunjukan komitmenya dalam supply pasokan. "Saya terus terang kalau hit and run saya akan bkin peraturan dmo seperti batu bara krn pemerintah dalam hal ini memiliki kepentingan menjaga blance if trade supaya impor minyak terkendali," ujar Jonan.

Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor mengatakan Aprobi memastikan akan memasok Fame dengan konsisten. Hal ini didukung dengan kapasitas terpasang industri yang mengolah FAME sebesar 12 juta kiloliter. Sementara, konsumsinya untuk ekspor 1,5 juta kiloliter dan dalam negeri 6 juta kiloliter. 

"Sekarang industri terpasang yang memproses FAME lebih kurang 12 juta kiloliter, dari 19 pabrik. Sekarang ekspor 1,5 juta kiloliter, dalam negeri 6 juta, masih bisa kira-kira 5 juta kilolter lagi," ujar Tumanggor di Kementerian ESDM, Kamis (13/6).

Dengan B30, maka diperkirakan ada penambahan konsumsi 3 juta kiloliter. Walaupun ada penambahan, Tumanggor mengatakan, industri masih bisa memenuhi FAME.

"Kalau 2020 tambah lagi 3 juta, baru 9 juta kilo liter. Tambah ekspor 1,5 juta baru 10,5 juta kiloliter. Masih ada idle 1-1,5 juta kiloliter. Tapi, dengan kebijakan seperti ini banyak pengusaha sekarang yang sedang mau membangun pabrik biodiesel," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement