EKBIS.CO, JAKARTA -- Starbucks Corp dan perusahaan e-commerce terbesar asal Cina, Alibaba Group Holding Ltd akan menjalin kerja sama bisnis untuk layanan pesan antar. Kerja sama ini merupakan upaya Starbucks untuk memulihkan penjualan di pasar Cina yang semakin merosot.
Dilaporkan Reuters, Selasa (31/7), langkah kerja sama bisnis tersebut dilakukan sesuai dengan arahan mantan Pemimpin Eksekutif Starbucks Howard Schultz. Ketika itu, Schultz memberikan saran agar Starbucks dapat menggandeng Alibaba untuk layanan pesan antar.
Wall Street Journal melaporkan, pengumuman resmi kerja sama ini akan dilakukan pada akhir pekan. Namun, hingga berita ini diturunkan Starbucks enggan memberikan komentar.
Diketahui penjualan Starbucks di Cina hingga Juli 2018, menurun dua persen. Penurunan ini menunjukkan kemunduran tajam dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar tujuh persen.
Penurunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya persaingan dari kedai kopi lokal di Cina yang mulai tumbuh pesat. Salah satunya adalah China Luckin yang telah membuka lebih dari 660 gerai di 13 kota di Cina, sejak diluncurkan pada Januari lalu.
Kemitraan Starbucks dan Alibaba diharapkan dapat mendorong rencana pertumbuhan Starbucks di Cina. Adapun, perusahaan jaringan kedai kopi global tersebut memiliki target untuk melipatgandakan jumlah kedainya di Cina pada 2022. Seorang analis untuk Wiliam Blair, Sharon Zackfia menilai, kemitraan tersebut menjadi solusi bagi Starbucks dalam meningatkan penjualan, terutama dalam menyasar layanan pesar antar yang cepat.
"Ini akan menjadi langkah pertama yang penting, apalagi ini merupakan layanan pesan antar yang cepat yakni dengan menggunakan pemesanan melalui telepon seluler yang belum ada di Cina," ujar Zackfia. Rizky Jaramaya