EKBIS.CO, JAKARTA - BCA Syariah membukukan peningkatan pendapatan berbasis biaya (fee based income) sebesar 48 persen (yoy) pada semester I 2018. Pendapatan fee based terutama berasal dari penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp 4,71 triliun pada periode tersebut.
Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih, mengatakan, pendapatan BCA Syariah utamanya ditopang dari pendapatan pembiayaan. Namun demikian, fee based income sebagai salah satu sumber pendapatan BCA Syariah baik yang berasal dari funding based maupun financing based juga menunjukkan peningkatan.
"Tercatat fee based income meningkat 48 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 8,6 miliar per Juni 2018. Diharapkan angka ini akan meningkat seiring dengan upaya bank untuk meningkatkan customer base dan transaksi nasabah melalui berbagai channel bank," terang John Kosasih dalam acara Paparan Kinerja Semester I 2018 di Kantor Pusat BCA Syariah, Jakarta, Selasa (31/7).
John menjelaskan, pendapatan fee based yang berasal dari sisi pembiayaan terutama dari biaya administrasi. Semakin banyak bank menyalurkan pembiayaan maka semakin banyak fee based income yang diterima.
Dalam pembukuan, BCA Syariah mencantumkan pendapatan fee based sesuai dengan tenornya. Misalnya, pembiayaan dengan nilai tertentu selama 24 bulan mendapatkan fee based Rp 100 juta makan akan dibagi sesuai tenornya. "Dengan demikian fee based income kami berkelanjutan," ujarnya.
Sementara pendapatan fee based dari sisi DPK berasal dari pembukaan rekening terdapat biaya bulanan yang diterima. Normalnya, pembukaan rekening di BCA Syariah antara 1.000 sampai 1.500 akun per bulan. Saat ini, total akun DPK di BCA Syariah mencapai 70 ribu akun.
Selain itu, fee based income juga berasal dari transaksi. Semakin banyak akun, maka semakin banyak transaksi yang dilakukan. Misalnya, RTGS (real time gross settlement), SDB (safe deposit box), dan sebagainya.
"Ke depan kami akan coba costumer based akan perbanyak atau ekstensifikasi. Kemudian intensifikasi produk relationship akan ditingkatkan," imbuhnya.