EKBIS.CO, BANDUNG -- PT Bio Farma dipercaya untuk berbagi pengetahuan mengenai produksi vaksin kepada institusi riset dari Maroko dan Tunisia. Yakni, dalam program “Strengthening Indonesia-Morocco–Tunisia Development Cooperation Through Reverse Linkage Program” yang akan dilaksanakan di Bandung, 27-30 Agustus 2018.
"Program ini merupakan inisiasi untuk langkah kerja sama lebih lanjut bagi pengembangan produksi vaksin," ujar Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto, kepada wartawan, Senin (6/8).
Menurut Bambang, Maroko dan Tunisia merupakan anggota dari Organisasi Kerja sama Islam (OKI). Sehingga dalam jangka panjang perlu mempersiapkan diri untuk kemandirian produksi vaksin di negara anggota OKI.
Bambang menjelaskan, pada tanggal 14 Mei 2018 yang lalu, telah diselenggarakan "Launching Reception and Workshop on the OIC Centre of Excellence on Vaccines and Biotechnology Products” yang dihadiri oleh kedutaan besar anggota negara OKI di Jakarta, negara Anggota OKI, Sekjen OKI, lembaga terkait OKI antara lain IDB (Islamic Development Bank), COMSTECH dan SESRIC, Kementerian dan Menteri Terkait di Indonesia. Tak ketinggalan partner di bidang kesehatan seperti Badan Kesehatan Dunia (WHO), World Bank, UNICEF, GAVI, ADB (ASEAN Development Bank), serta Konsorsium Riset Indonesia dan Direktut Utama Bio Farma, M Rahamn Roestan dipercaya sebagai narasumber.
Menurut Bambang, pada 27-30 Agustus 2018 nanti, Bio Farma akan menjelaskan materi tentang manajemen produksi vaksin. Program ini dapat terealisasi atas dukungan dari BAPPENAS, Islamic Development Bank (IDB) bekerja sama dengan Kemenkes, Badan POM.
“Kegiatan berbagi pengetahuan yang didukung oleh BAPPENAS adalah upaya kami dalam pelaksanaan kebijakan nasional," kata Bambang seraya mengatakan, program ini dilakukan agar kerja sama pembangunan dapat berjalan dengan upaya kerja sama ekonomi.
Sementara menurut Head of Corporate Communications, Nurlaela Arief, dalam rangkaian ulang tahun Bio Farma ke 128 tahun, yang diawali pada 6 Agustus 2018, sejumlah acara telah disiapkan. Yakni, penanangan Officer Development Program (ODP), Peresmian Competency and Potency Assessment Bio Farma (Compass Bio), Launching Contact Centre 1500810, Sosialisasi Budaya Perusahaan, Pilar Perusahaan Smart, Sharp, Synergy (3S), Pengenalan pasukan digital Bio Farma (Biodigitroops) serta puncaknya adalah pengenalan vaksin baru yaitu Inactivated Polio Vaccine (IPV), yaitu vaksin polio yang disuntikan.
Seperti pada tahun sebelumnya, kata dia, Bio Farma juga menyelenggarakan Simposium Nasional Forum Riset Lifescience pada 13 September 2018 di Jakarta. Tahun ini, mengambil tema "Keberlanjutan Riset dan Inovasi Bidang Lifescience di Indonesia".