EKBIS.CO, PALU - PT Pertamina (Persero) memprediksi konsumsi elpiji bersubsidi di Sulawesi Tengah akan meningkat empat hingga enam persen saat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1439 Hijriah 2018. Konsumsi elpiji pada momen hari raya kurban cukup tinggi, karena menjadi kebutuhan masyarakat untuk persiapan dan kebutuhan berlebaran.
"Prediksi kami puncak konsumsi terjadi tiga hari sebelum hingga tiga hari sesudah Lebaran Haji," kata Unit Manager Communication and CSR MOR VII Pertamina Wilayah Sulawesi M Roby Hervindo saat dihubungi dari Palu, Senin (20/8).
Menurutnya, masyarakat saat ini sangat bergantung pada elpiji. Sehingga terbuka kemungkinan konsumsinya juga meningkat apalagi pada momen hari-hari besar keagamaan.
Seperti pada bulan suci Ramadhan lalu, hasil pantauan Pertamina, tingkat konsumsi elpiji di masyarakat naik sebesar 11 persen atau mencapai 155 metrikton per hari, kenaikan ini cukup signifikan. "Angka konsumsi saat lebaran Idul Adha lebih kecil dibanding saat bulan Ramadhan," ujarnya.
Roby menguraikan, konsumsi harian elpiji bersubsidi di Sulteng pada hari-hari biasa sebanyak 140 metrikton per hari. Kondisi ini normal sesuai jatah dari Pertamina.
Prediksi itu tidak berlaku pada penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada momen Hari Raya Kurban. "Melihat data-data tahun sebelumnya tidak ada peningkatan konsumsi BBM saat Idul Adha, itu artinya konsumsi BBM normal," ujarnya.
Beda halnya saat Idul Fitri lalu, katanya, mobilitas masyarakat tinggi karena ada arus mudik dan balik sehingga konsumsi BBM mengalami peningkatan secara signifikan. Konsumsi bahan bakar khusus (BBK) seperti pertamax misalnya naik 10,53 persen atau 21 kiloliter per hari, kemudian pertalite naik 9,49 persen atau 450 kiloliter per hari, begitupun konsumsi premium naik 9,4 persen atau 650 kiloliter per hari dibanding konsumsi normal biasanya hanya 588 kiloliter per hari.
Pada Hari Raya Idul Adha nanti, Pertamina akan berupaya mengoptimalkan penyaluran elpiji bersubsidi sehingga stok tetap aman.