EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan Liquified Petroleum Gas (LPG) atau elpiji baik subsidi maupun non-subsidi untuk masyarakat jelang perayaan Idul Adha 2018 tetap mencukupi di seluruh wilayah dan tersedia dalam jumlah yang memadai.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, berdasarkan data realisasi LPG PSO dan Non PSO, rata-rata harian peningkatan konsumsi tidak signifikan. Sejak Januari – Mei 2018 konsumsi dikisaran 23,462 metrik ton (MT) per hari. Saat momentum Ramadhan dan Idul Fitri meningkat sekitar lima persen, dan kembali normal pada Juli 2018.
“Konsumsi naik, tapi tidak signifikan. Untuk Agustus realisasi harian jumlahnya masih di kisaran 23 ribu MT per hari. Adapun ketahanan stok aman yakni rata-rata 18 hari,” kata Adiatma melalui keterangan resminya, Selasa (21/8).
Menurut Adiatma, konsumsi LPG PSO dan Non PSO jelang Idul Adha tahun ini, tidak setinggi saat Idul Fitri karena hari besar tersebut jatuh pada hari Rabu (22/8), tidak bersamaan dengan cuti bersama ataupun libur panjang, sehingga apabila terjadi kenaikan konsumsi masih relatif kecil.
Adiatma menambahkan untuk memudahkan mendapatkan LPG, masyarakat bisa mendapatkan di Agen Pertamina dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah setempat. Masyarakat juga bisa mendapatkan LPG di SPBU serta minimarket yang menjadi jalur distribusi LPG Non Subsidi. Pertamina juga bekerjasama dengan Pemda melalui pasar murah yang dilaksanakan di beberapa daerah seperti Jawa Timur dan Bali.
Sementara itu Pertamina juga memberi perhatian khusus kepada daerah Lombok Nusa Tenggara Barat, pascagempa yakni memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG kepada masyarakat dan pengungsi di Lombok. Adapun pada kondisi harian normal, rata \-rata konsumsi LPG 3 KG mencapai 260 MT dan telah dilakukan penambahan secara fakultatif sebesar 551 MT sejak 17 Agustus hingga 22 Agustus mendatang. Demikian juga dengan pasokan Bright Gas juga dilakukan penambahan baik untuk penjualan sekaligus untuk pasokan ke dapur umum posko pengungsian.