Kamis 23 Aug 2018 18:19 WIB

Pertamina Siap Salurkan Biodiesel

Besaran yang disalurkan bergantung berapa besar kebutuhan konsumsi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
 Sosialisasi pemamfaatan Biodiesel (B20) di Kantor Pertamina Unit Pemasaran, Kota Bandung, Kamis (4/2).
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Sosialisasi pemamfaatan Biodiesel (B20) di Kantor Pertamina Unit Pemasaran, Kota Bandung, Kamis (4/2).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mengaku siap untuk menyalurkan Biodiesel dengan tingkat persentase Fame sebesar 20 persen. Plt Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan besaran yang akan disalurkan oleh Pertamina bergantung dari berapa besar kebutuhan dari konsumsi transportasi dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Kami pokoknya siap, kalau PLN dan konsumsi publik besar, ya, kami juga akan pasok besar," ujar Nicke di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (23/8).

Nicke menjelaskan ada 115 tanki Pertamina yang siap menjadi tempat blending solar dengan Fame. Nantinya, tanki tersebut akan memproduksi Biodiesel. "Ada 115 tanki itu kan," ujar Nicke.

Pekan depan, Kementerian ESDM akan mengeluarkan Permen dan Kepmen yang secara spesifik mengatur volume Biodiesel yang wajib dikonsumsi oleh seluruh sektor. Nantinya, dalam aturan tersebut juga akan memuat besaran denda sebagai sanksi jika ada badan usaha yang tidak menggunakan Biodiesel.

Djoko menjelaskan, Jumat (24/8) esok pihaknya akan mengundang PLN, Freeport dan TNI untuk memperjelas kebutuhan volume dan berapa besar mereka bisa menyerap Biodiesel. "Permen sudah di tanda tangani Pak Menteri, besok kita rapat kuota nya untuk tiga. TNI, PLN dan Freeport," ujar Djoko di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (23/8).

Tiga sektor ini perlu diatur kuotanya, karena masing masing pihak memiliki spesifikasi. Spesifikasi ini menentukan, berapa besar mereka bisa menyerap biodiesel ini. Setelah, tiga sektor ini beres terkait kuota, maka aturan terkait penggunaan ini bisa langsung dijalankan per 1 September mendatang.

"PLN kan kita hitung, berapa pembangkitnya. Freeport ini soalnya mereka diketinggian tertentu kan gak bisa pakai. Terus kalau TNI kan saya gak tau volume bahan bakar alutsista ini berapa," ujar Djoko dilokasi yang sama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement