Kamis 30 Aug 2018 22:06 WIB

Kebutuhan Tinggi, Pertamina Pasok Puluhan Ribu Elpiji 3 Kg

Musim kemarau membuat petani menggunakan gas melon untuk alat pertanian.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Gita Amanda
Tabung gas elpiji ukuran 3 kg.(ilustrasi). (Republika/Fuji E Permana)
Foto: Republika/Fuji E Permana
Tabung gas elpiji ukuran 3 kg.(ilustrasi). (Republika/Fuji E Permana)

EKBIS.CO,  BANDAR LAMPUNG -- Tingginya kebutuhan elpiji tiga kilogram ( 3 kg) di berbagai wilayah di Lampung pada musim kemarau ini, membuat PT Pertamina memasok lagi elpiji tabung melon tersebut sebanyak 90 ribuan tabung. Pasokan 90-an tabung melon ke wilayah Lampung sudah efektif sejak Selasa (28/8).

“Tambahan pasokan 90 ribuan tabung elpiji tiga kilogram tersebut selama satu bulan ke depan,” kata Sales Executive LPG II PT Pertamina Lampung Widhi Tri Adhi Hidayat kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Kamis (30/8).

Ia mengatakan pasokan tambahan tabung tersebut dikarenakan memang kebutuhan elpiji sangat meningkat apalagi di musim kemarau. Pasokan tambahan tersebut diharapkan dapat mengisi kekosongan elpiji tiga kilogram yang selama ini terjadi di berbagai daerah di Lampung.

Menurutnya, tambahan pasokan 90 ribuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini dikarenakan peralihan penggunaan elpiji tiga kilogram di sektor pertanian. Ia mengakui sektor pertanian seharusnya tidak termasuk penggunaan elpiji tabung tiga kilogram, karena untuk masyarakat miskin.

Namun, pihaknya tidak bisa mencegah petani untuk menggunakan elpiji tiga kilogram untuk memompa air dengan mesin menggunakan elpiji. Kendati demikian, ia menegaskan Pertamina tetap menindak pihak pangkalan atau agen yang “nakal” mendistribusikan elpiji tiga kilogram kepada bukan peruntukkannya apalagi dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Setiap ada jalur distribusi Pertamina pangkalan dan agen ‘nakal' akan kami tindak tegas. Sudah ada beberapa pangkalan yang kami tutup karena menjual elpiji tiga kilogram di atas HET,”  katanya.

Ia mengatakan kuota elpiji tiga kilogram tidak menghitung untuk penggunaan di sektor pertanian. Sedangkan penggunaan di sektor pertanian saat musim kemarau ini cukup besar. Ia memprediksi kemarau yang akan berlanjut hingga Oktober mendatang akan menambah kebutuhan elpiji bagi petani.

Menurutnya, saat ini banyak spekulan-spekulan atau pengecer yang mau mencari untung dengan cara membeli ke beberapa pangkalan atau pengecer, lalu dijual kembali kepada konsumen untuk mengeruk keuntungan yang tidak wajar.

“Kalau ada pangkalan yang menjual tidak sesuai dengan HET akan kami tindak juga,” tegasnya.

Ia menambahkan pasokan sebanyak 90 ribuan tabung elpiji tiga kilogram tersebut berlaku efektif sejak Selasa (28/9) dan akan berakhir bulan depan. Tambahan pasokan tersebut, dapat mengisi kekosongan elpiji di pangkalan dan pengecer. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement