EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan elpiji, baik subsidi maupun non subsidi aman untuk 16 hari. Menanggapi maraknya pemberitaan mengenai ketersediaan elpiji subsidi 3 kilogram (kg), External Communicatin Manager Pertamina Arya Dwi Paramita menegaskan, berdasarkan data secara nasional, di akhir Agustus 2018, Pertamina telah menambahkan suplai elpiji hingga rata-rata 4 persen di atas normal.
Bahkan untuk wilayah yang mengalami lonjakan tinggi, Pertamina melakukan penambahan alokasi elpiji 3 kg hingga 15 persen. “Bulan ini ada tren peningkatan permintaan di masyarakat. Konsumsi rumah tangga naik untuk kebutuhan menjelang dan sesudah perayaan Idul Adha,” ujar Arya.
Selain meningkatnya permintaan untuk rumah tangga, Arya mengungkapkan kelangkaan elpiji 3 kg di beberapa wilayah juga dipicu oleh meluasnya penggunaan elpiji subsidi ini pada sektor yang tidak sesuai dengan ketentuan. Menurutnya, saat ini semakin banyak penggunaan elpiji 3 Kg oleh masyarakat mampu. Termasuk usaha non mikro, bisnis laundry, dan pompa air untuk pertanian.
“Banyak konsumen elpiji subsidi yang tidak tepat sasaran. Kami perlu mengingatkan kembali bahwa peruntukan elpiji 3 kg hanya untuk masyarakat miskin, usaha mikro dan kapal nelayan kecil,” kata dia.
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Arya, Pertamina telah berupaya menambah suplai di luar alokasi normal. Pertamina juga menggelar operasi pasar dan pasar murah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat. Bahkan untuk beberapa daerah, Pemda secara agresif menggelar sidak kepada usaha-usaha yang seharusnya tidak menggunakan elpiji 3 kg dan mengalihkan penggunaannya ke Bright Gas 5.5 kg.
Pertamina menambahkan masyarakat bisa mendapatkan elpiji 3 kg di beberapa jaringan distribusi seperti di pangkalan resmi Pertamina dan SPBU. Dan apabila menemukan indikasi penimbunan elpiji 3 kg, ataupun kelangkaan di wilayahnya agar dapat melaporkan kepada Contact Pertamina di 1 500 000 atau lewat twitter Pertamina @pertamina.
“Agar kami dapat menindaklanjuti, mohon laporan disampaikan secara lengkap dan sedetailmungkin, terutama terkait lokasi yang mengalami kelangkaan sampai level kecamatan,” kata Arya.