EKBIS.CO, JAKARTA – Pinjaman tahap kedua untuk pembiayaan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sudah cair. Salah satu anggota Konsorsium Kontraktor Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (HSRCC), PT Wijaya Karya (Persero) mengatakan akan mempercepat konstruksi setelah pencairan kredit tersebut.
Direktur Utama Wika Tumiyana mengatakan China Development Bank (CDB) sudah mencairkan pinjaman tahap kedua pekan lalu. “Dana tersebut sebesar 274,8 juta dolar AS atau setara dengan Rp 3,847 triliun,” kata Tumiyana, Selasa (4/9).
Dia menjelaskan dari total pencairan pinjaman tahap kedua tersebut, 60 persen diantaranya akan dialokasikan sebagai pelunasan uang muka kepada HSRCC. Sebelumnya CDB telah memberikan pinjaman perdana sebesar 170 juta dolar AS pada April 2018.
Tumiyana memastikan pencairan pinjaman tahap kedua semakin menumbuhkan kepercayaan stakeholders pada proyek pembangunan transportasi kereta cepat tersebut. Terlebih menurutnya kereta tersebut akan menghubungkan dua kota megapolitan.
Untuk itu, Tumiyana memastikan Wika tetap menyiapkan semuanya untuk menghadapi poses selanjutnya. “Tantangan kedepan adalah bagaimana Wika sebagai bagian dari konsorsium dapat mendorong percepatan pembangunan kereta cepat secara tepat waktu, tepat mutu, dan biaya,” jelas Tumiyana.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan dengan pencairan pinjaman tahap kedua tersebut diharapkan akselerasi pembangunan proyek tersebut dapat berkembang. Chandra mengharapkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung oleh HSRCC dapat segera menghasilkan progres signifikan.
“Dengan selesainya pelunasan uang muka ini, kami meyakini dapat mempercepat akselerasi pekerjaan dan untuk selanjutnya pembayaran dilakukan berdasarkan progress pekerjaan,” ujar Chandra.
Dalam pengerjaan proyek tersebut, Wika memiliki bagian subgrade, fondasi, struktur, dan arsitek. Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menghubungkan empat stasiun yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar Bandung sepanjang 142,3 kilometer.