EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah sejak awal pekan ini. Pada pembukaan perdagangan Kamis (6/9), IHSG dibuka di zona merah pada level 5.661,96. Nilai ini turun dibandingkan penutupan Rabu (5/9) di level 5.683,50.
Riset analis OCBC Sekuritas Indonesia, Liga Maradona menyarankan agar investor tetap selektif dalam membeli. "Untuk saat ini belum saatnya untuk aggresive buy, bisa beli bertahap dengan harapan sentimen negatif dari external dapat berkurang," kata dia pada Republika.co.id, Kamis.
Baca Juga: Efek Berantai Pelemahan Rupiah
Penurunan ini terjadi didukung oleh sentimen eksternal yang dipicu oleh krisis beberapa negara berkembang. Kenaikan suku bunga The Fed turut mendukung penguatan dolar AS. Sementara dari sektor internal, belanja impor masih tinggi dari sektor bahan baku.
Hal ini menyebabkan kebutuhan dolar AS yang tinggi untuk pembayaran utang. Namun, ini tidak dibarengi oleh pasokan dolar AS yang cukup di pasar. Ditambah, belanja impor yang tinggi tidak dibarengi oleh level ekspor yang tinggi.
Akibatnya, neraca berjalan Indonesia di kuartal dua tembus di 3,04 persen yang setara dengan ambang batas yang diterapkan oleh pemerintah yaitu 3 persen. Liga menilai penurunan IHSG tetap berdampak psikologis meski tidak seagresif tahun sebelumnya untuk membeli saham.
"Saat ini investor bisa melakukan selektif beli terhadap saham-saham yang masih memiliki prospektif bisnis yang baik hingga akhir tahun," kata dia. Liga menyarankan sebaiknya investor fokus pada LQ45 dan kapitalisasi besar untuk kriterianya.