EKBIS.CO, PADANG -- Pembangunan infrastruktur belum berdampak kepada penjualan semen. Perusahaan semen mengambil peluang dari ekspor dan peningkatan dana desa.
Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri mengemukakan kendati pemerintah tengah giat membangun infrastruktur di Tanah Air namun ternyata masih terjadi kelebihan suplai. "Belakangan ini penjualan Semen Padang mulai tergerus karena masuknya semen swasta, ini merupakan tantangan yang dihadapi karena ketatnya persaingan," kata dia di Padang, Kamis (13/9).
Menurut dia bukan berarti Semen Padang tidak mampu bersaing di pasar namun lebih kepada terjadi persaingan luar biasa karena terdapat 15 pabrik semen di Tanah Air dengan kapasitas produksi mencapai 60 juta ton per tahun. "Kuncinya adalah strategi pemasaran, melakukan inovasi dan meningkatkan kualitas serta efisiensi," ujarnya.
Ia juga berharap pemerintah lebih arif menyikapi fenomena industri persemenan saat ini di Tanah Air dengan tetap memperhatikan perusahaan semen milik negara. Semen Padang saat ini juga sedang fokus melakukan ekspor karena ini cukup membantu apalagi saat nilai tukar dolar sedang menguat sehingga cukup menguntungkan.
"Apalagi pada 2019 sejumlah pekerjaan infrastruktur juga sudah banyak yang selesai dan peluang yang bisa diambil adalah pasar ekspor serta pemanfaatan dana desa," kata dia.
Ia menyampaikan pada 2018 Semen Padang memasang target penjualan sebesar 8,3 juta ton. Hingga bulan Agustus sudah terjual sebanyak lima juta ton. "Sampai saat ini penjualan cukup menggembirakan, kami optimis dalam empat bukan ke depan target penjualan bisa tercapai apalagi di beberapa bulan terakhir polanya banyak yang mengerjakan proyek fisik," ujarnya.