Kamis 20 Sep 2018 05:30 WIB

Pemerintah Minta Pertamina Kelola Blok Migas tak Laku

Blok migas tak laku ini tidak akan membebani Pertamina

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ladang migas
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Ladang migas

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menugaskan PT Pertamina (Persero) untuk mengelola blok-blok migas yang dalam proses lelang tidak diminati oleh investor. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto menjelaskan rencana ini dirasa perlu dilakukan daripada blok migas yang tidak laku tersebut mangkrak.

"Kami memang punya rencana untuk menugaskan ke Pertamina untuk kelola blok blok yang kurang diminati itu. Supaya lapangannya ke garap," ujar Djoko di Kementerian ESDM, Rabu (19/9).

Djoko menjelaskan, untuk mengelola blok migas tak laku ini juga bukan sebagai beban bagi Pertamina. Sebab, catatan Pemerintah Pertamina juga memiliki dana Komitmen Kerja Pasti (KKP) yang selama ini memang dianggarkan untuk mengelola sebuah blok.

Djoko memisalkan, Pertamina menyiapkan dana komitmen kerja pasti untuk Blok Rokan. Namun, dana yang dianggarkan untuk membayar KKP tersebut bisa saja dialihkan oleh pemerintah untuk Pertamina melakukan eksplorasi di daerah lain.

"Kan dia ada duitnya tuh. Biar duitnya kepake. Daripada disetor ke negara, mending kan buat eksplorasi biar dapat lapangan. Dana KKP itu untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan eksplorasi," ujar Djoko.

Djoko melihat hal ini juga tidak berat buat Pertamina. Djoko melihat hal ini karena Pertamina sendiri saja bisa melakukan investasi di blok migas di luar negeri.

Ia menilai, investasi di dalam negeri bisa juga dilakukan Pertamina untuk bisa memberikan manfaat tambahan bagi negara. "Pertamina bisa beli blok di Australia, eh mendingan investasi dalam negeri. Meskipun nggak dapat minyak, kita dapat data. Kalau nggak ada data, kita nggak bisa jual wilayah kerja migas," ujar Djoko.

Djoko menjelaskan data ini paling tidak kata Djoko sangat bermanfaat bagi negara. Data ini kata Djoko bisa menjadi bekal bagi pemerintah untuk bisa melelang WK pada periode selanjutnya.

"Data ini ya, Kalau WK eksplorasi kan kayak beli kucing dalam karung. Nah, bisa nih eksplorasi nih dia JS dulu. Data misalnya ini butuh joint study. Kalau dia udh kenal, dia mau ambil itu blok," ujar Djoko.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement