EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyalurkan paket perdana konverter kit LPG untuk nelayan di Sulawesi Selatan dan Sumatra Utara secara bersamaan pada Jumat (21/9). Sebanyak 953 paket perdana konverter kit diberikan kepada Nelayan Takalar, Sulawesi Selatan, sebagai daerah pertama di Pulau Sulawesi yang menerima paket perdana itu.
Penyaluran paket perdana konverter kit di Takalar diserahkan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Ikut menyaksikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Tamsil Linrung, anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana. Hadir pula Bupati Takalar Syamsari Kitta, Direktur Pembinaan Program Migas Mustafid Gunawan dan Pjs General Manager Pertamina MOR VII Iwan Yudha.
Jonan menjelaskan, pembagian paket konverter kit bagi nelayan kecil bertujuan memberikan kemudahan akses energi kepada masyarakat. Bantuan ini juga bisa memberikan dampak positif kepada nelayan melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, dan membantu ekonomi masyarakat nelayan menuju ekonomi masyarakat mandiri. "Ini juga ramah lingkungan serta mengurangi konsumsi BBM bersubsidi," ujar dia.
Dengan konverter kit berbahan bakar elpiji, nelayan bisa menghemat biaya operasional melaut Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per hari. "Dengan LPG juga memberikan energi bersih, mengurangi konsumsi BBM," kata Jonan menambahkan.
Pjs General Manager Pertamina MOR VII Iwan Yudha mengatakan untuk suplai LPG 3 kg kepada nelayan Takalar saat ini dilayani oleh satu agen dan dua pangkalan. Penambahan satu agen dan enam pangkalan elpiji yang baru, saat ini sedang dalam proses.
"Lokasinya sesuai rekomendasi Dinas Perikanan Takalar," ujar Iwan. Jumlah kebutuhan elpiji 3kg untuk nelayan Takalar diestimasi sebesar 7.633 tabung per bulan.
Secara keseluruhan alokasi konverter kit untuk nelayan di Sulawesi Selatan (Bone, Bulukumba, Jeneponto, Selayar, Sinjai, Takalar dan Wajo) sebanyak 5.314 unit. Provinsi Gorontalo (Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo Utara dan Pohuwatu) mendapat 2.798 unit.
Sulawesi Tengah (Banggai dan Palu) menerima 1.379 unit dan Sulawesi Utara (Manado dan Minahasa) 1.144 unit. Sedangkan kebutuhan elpiji bagi nelayan di Sulawesi hingga Desember 2018 diperkirakan mencapai 358.800 tabung.
Selain di Sulawesi, sebanyak 310 nelayan di Labuhanbatu, Sumatra Utara juga secara resmi menerima paket perdana konverter kit LPG. Penyerahan paket dilaksanakan secara simbolis pada Jumat (21/9) oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial dan Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu. Hadir pula Plt Bupati Kabupaten Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe, serta Ast Manager Sales Administration Domestic Gas Pertamina MOR I, Muhammad Tahir.
Alokasi konverter kit bagi nelayan di Sumatra Utara mencapai 1.042 paket. Paket tersebar di Kabupaten Labuhan Batu 197 paket, Tapanuli Tengah 420 paket, Labuhan Batu Utara 59 paket, Mandailing Natal 315 paket, dan Samosir 51 paket.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018, hingga akhir tahun 2018, akan dibagikan sejumlah 25 ribu unit konverter kit untuk 55 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Adapun kriteria nelayan yang mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG sesuai Perpres No.126 Tahun 2015.
Perpres itu tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).
Pembagian paket perdana konverter kit BBM ke elpiji terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung elpiji 3 kg, dan aksesoris pendukung lainnya. Dengan menggunakan konverter kit berbahan bakar LPG, penggunaan bahan bakar kapal akan menjadi lebih hemat, sehingga diharapkan memberikan nilai manfaat ekonomi yang signifikan bagi nelayan kecil.