Selasa 25 Sep 2018 12:52 WIB

Indonesia Ajak Negara Dunia Atasi Dampak Perang Dagang

Perang dagang antara AS dan Cina memberikan dampak negatif kepada perekonomian global

Red: Nidia Zuraya
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berpidato di Nelson Mandela Peace Summit di General Assembly Hall, Markas PBB di New York, Senin (24/9) waktu setempat.
Foto: Yeyen Rostiyani
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berpidato di Nelson Mandela Peace Summit di General Assembly Hall, Markas PBB di New York, Senin (24/9) waktu setempat.

EKBIS.CO, NEW YORK -- Wakil Presiden (Wapres) RI M Jusuf Kalla mengampaikan perlu meningkatkan kerja sama antarnegara untuk menanggulangi dampak negatif perang dagang Amerika Serikat dan Cina yang terus berlanjut. Jusuf Kalla menyatakan hal itu dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecosoc) PBB tentang pembiayaan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 2030 di Markas Besar PBB, New York, Senin (24/9). 

"Kita bisa bekerja bersama bagaimana mengurangi efek dari pertarungan dua negara besar yang membuat negara lain turut menderita karena situasi ini," kata Wapres.

Diharapkan dengan kerja sama untuk mengurangi dampak negatif perang dagang tersebut, maka dapat mendukung tidak saja ekonomi salah satu negara namun juga ekonomi dunia. Dengan demikian, kata Wapres JK, akan dapat menunjang kesejahteraan dan kemiskinan dapat dikurangi.

Wapres dalam kesempatan tersebut juga menyatakan, Pemerintah Indonesia terus memastikan pembangunan berkelanjutan. Diantaranya dengan membangun infrastruktur di berbagai bidang, bekerja sama dengan kalangan swasta.

Hal ini karena kebutuhan pembangunan infrastruktur dalam lima tahun sebanyak 460 miliar dolar AS tidak mungkini dipenuhi seluruhnya melalui anggaran negara. "Kita membutuhkan kerja sama dengan kalangan swasta," katanya.

Selain itu, Pemerintah juga menjaga kondisi ekonomi yang lebih stabil. Saling percaya investor asing dengan investor dalam negeri turut menunjang stabilitas ekonomi.

Usai menjadi pembicara dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecosoc) PBB tentang pembiayaan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 2030, Wapres melanjutkan agenda berikutnya, menghadiri Panel Tingkat Tinggi Membangun Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan.

Panel tingkat tinggi tersebut dilaksanakan di Museum Of Art, New York, Senin. Tampak Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti. Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyampaikan potensi kelautan sekaligus tantangan terhadap keberlanjutan ekonomi kelautan serta kebijakan yang diambil Pemerintah Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement