EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan menggelar The World Conference on Creative Economy (WCCE) pafa 6-8 November 2018 di Nusa Dua Convention Center, Bali. Ketua Bekraf Triawan Munaf mengharapkan acara tersebut dapat mendorong ekonomi kreatif terus unggul.
Triawan menilai Indonesia memiliki syarat atau potensi untuk memajukan ekonomi kreatif. “Indonesia harus menjadi leader, karena kita punya semua, keberagaman,” kata Triawan di Jakarta, Selasa (25/9).
Dia menjelaskan perkembangan ekonomi kreatif Indonesia sangat tumbuh dengan baik. Triawan menjelaskan pada 2016, kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp 922 triliun.
Sayangnya Triawan mengakui hingga saat ini belum ada penghitungan yang pasti untuk tahun-tahun selanjutnya terkait kontribusi ekonomi kreatif. Meskipun begitu, Triawan optimistis sejak 2016 kontribusi ekonomi kreatif terus bertambah.
"Untuk 2017, saya ramalkan sudah mendekati seribu triliun rupiah. Itu pasti karena kenaikkannya Rp 70 triliun sampai Rp 80 triliun per tahun. 2018 ini saya harapkan sudah lompat dari seribu triliun rupiah," jelas Triawan.
Dia optimistis, angka tersebut nantinya bisa melampaui angka tersebut. Hanya saja, kata dia, ekosistem untuk ekonomi kreatif bisa dimiliki Indonesia dan belajar dari negara lain yang lebih maju.
Untuk itu, Bekraf mengadakan WCCE 2018 dengan mengundang banyak negara untuk membahas bagaimana memcahkan keterbatasan ekonomi kreatif. Dalam acara yang akan diikuti seribu peserta dari dalam dan luar negeri tersebut, akan membahas empat isu utana yaitu kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem, dan pembiayaan industri kreatif.
Triawan yakin industri kreatif telah membentuk sebuah persaingan usaha yang kompetitif yang membuat semua orang dapat ambil bagian dalam ekonomi yang sedang berkembang. "Geografis juga bukan lagi menjadi sebuah penghalang, karena internet dan teknologi baru lainnya memungkinkan orang-orang dari seluruh dunia untuk berkolaborasi dan bekerja sama,” ungkap Triawan.
Dia mengharapkan WCCE 2018 dapat memperkuat posisi ekonomi kreatif sebagai katalisator untuk komunikasi dan pemahaman yang dapat menjembatani hubungan ekonomi dan budaya. Dengan memberikan kesempatan yang sama, Triawan merasa semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, latar belakang, dan lokasi geografis dapat berkembang dalam ekonomi kreatif.