EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf sedang melobi Korea Selatan (Korea) untuk menerima produk ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia. Dengan begitu, Indonesia dan Korsel bisa saling mendukung perkembangan ekraf di masing-masing negara.
"Mereka (Korsel) mau mengekspor prosuk-produk (ekonomi kreatif) mereka seperti K-pop dan sebagainya. Tapi kurang mau menerima produk kita di pasar mereka," kata Triawan di Jakarta, Selasa (25/9).
Meski begitu, Triawan meminta pelaku ekonomi kreatif dan para penikmatnya tidak hanya melihat negara lain sebagai pasar. Para pelaku ekraf dan konsumen juga harus bisa memperkuat pasar ekraf di negeri sendiri. "Konsumsi produk kita sendiri," katanya.
Dia menilai Korsel sudah lama mengembangkan ekonomi kreatif. Korsel dianggap sukses mengembangkannya meski sumber daya alamnya terbatas.
"Sumber daya alam mereka kurang. Tapi, karena the power of kepepet mereka bisa tumbuh. Tapi bagi saya Korea Selatan bagus untuk pembelajaran bagi kita," ujar Triawan.
Triawan akan memanfaatkan The World Conference on Creative Economy (WCCE) pada 6-8 November 2018 di Nusa Dua Convention Center, Bali yang dibuat dengan kerja sama Kementerian Luar Negeri. Dalam acara tersebut ada banyak subsektor produk ekonomi kreatif yang akan dibahas, namun ada tiga yang menjadi unggulan yaitu fashion, kuliner, dan kriya atau kerajinan tangan.