EKBIS.CO, ALGIERS -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong BUMN Karya menjadi motor utama penggerak ekspor jasa konstruksi ke luar negeri. Pengembangan usaha hingga ke luar negeri ini menunjukkan perusahaan-perusahaan Indonesia memiliki kemampuan yang sangat baik dan tidak kalah dengan perusahaan asing.
Salah satu BUMN Karya yang telah melebarkan sayap go international adalah PT Wijaya Karya (WIKA). PT WIKA telah terlibat dalam beberapa proyek infrastruktur di Aljazair seperti pembangunan rumah dan jalan. Di sektor perumahan, saat ini PT WIKA tengah mengerjakan pembangunan 5.350 unit Logement atau rumah susun di beberapa wilayah di Aljazair.
“Kebanggaan bagi Kementerian PUPR melihat kiprah PT WIKA di Aljazair sebagai duta bangsa Indonesia dan menjadi rujukan pembangunan infrastruktur di negara ini. Untuk teknis pekerjaan, kualitas pekerjaan tidak perlu diragukan. Terus jaga kredibilitas bangsa Indonesia untuk dapat merebut kesempatan yang lebih besar ke depan. Insya Allah,” kata Basuki dalam kunjungan kerjanya ke Aljazair, 24-25 September 2018.
Dengan menjaga kualitas pekerjaan, PT WIKA diminta bersiap untuk terlibat dalam beberapa proyek potensial lainnya di Aljazair. Terdapat lima proyek potensial dengan nilai total sekitar Rp9,23 triliun yang bisa digarap PT WIKA.
Proyek tersebut berupa pembangunan 15 ribu unit Logement di beberapa wilayah senilai Rp4,47 triliun, pembangunan kawasan pariwisata senilai Rp745 miliar, pembangunan beberapa pelabuhan baru senilai Rp1,04 triliun, perluasan bandara di sejumlah kota senilai Rp2,23 triliun, dan pembangunan jalan dan jalan tol bekerjasama dengan BUMN Aljazair senilai Rp745 miliar.
Selain di bidang perumahan, PT WIKA juga telibat dalam proyek pembangunan jalan East West Motorway Project, pada Juli 2007 dan berakhir Maret 2013. Proyek jalan ini membentang dari bagian barat Aljazair (arah batas Maroko) hingga ke timur Aljazair (arah batas Tunisia). PT WIKA menjadi subkontraktor COJAAL (perusahaan kontraktor Jepang) dengan nilai kontrak sekitar 120 juta dolar AS dan lingkup pekerjaan sepanjang 150 Km dari Kota Setif hingga Kota Constantine.
Pada proyek ini jumlah tenaga kerja Indonesia yang terlibat sekitar 1.200 orang. Selain PT Wijaya Karya, PT Pertamina juga telah terlibat dalam beberapa proyek di bidang energi di Aljazair. Diharapkan keduanya bisa menjadi benchmark bagi BUMN Indonesia untuk bisa lebih aktif memasuki pasar internasional.
Duta Besar RI untuk Aljazair Safira Machrusah mengatakan, kehadiran Menteri PUPR sebagai legitimasi kesungguhan indonesia bekerjasama dengan negara-negara di Benua Afrika, salah satunya Aljazair. Kehadiran PT Wijaya Karya di Aljazair sekaligus menjadi duta Indonesia karena kualitas dan kompetensi kerjanya yang sangat baik.
“Saya berharap awal tahun depan kita bisa meresmikan sekaligus melakukan groundbreaking proyek infrastruktur baru yang lebih besar di Aljazair yang dikerjakan oleh perusahaan Indonesia,” ujar Safira.