Senin 01 Oct 2018 10:02 WIB

Pupuk Indonesia Kirimkan Bantuan ke Palu dan Donggala

Bencana gempa bumi dan tsunami tidak mengganggu distribusi pupuk di wilayah itu.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Pupuk Indonesia Grup mengirim bantuan sembako dan kebutuhan darurat kepada korban bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Foto: Dok Humas
Pupuk Indonesia Grup mengirim bantuan sembako dan kebutuhan darurat kepada korban bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

EKBIS.CO, PALU -- Pupuk Indonesia Grup menyerahkan bantuan tanggap darurat kepada korban bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Palu dan Donggala. Bantuan yang dikirim berupa sembako dan kebutuhan darurat seperti tenda, alas tidur dan terpal serta bahan pokok yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, mie instan, air mineral, sarden dan makanan bayi. 

"Hingga saat ini pengiriman awal akan dilakukan melalui jalur udara dan kami sudah berkoordinasi dengan TNI," kata General Manager pemasaran PSO PT Pupuk Kaltim M.Yusri melalui keterangan tertulis, Ahad (30/9).

Sebagian bantuan telah diterbangkan dengan pesawat Herkules milik TNI dari Makasar. Pihaknya juga terus berupaya melakukan komunikasi intensif dengan tim yang berada di Sulawesi Barat untuk dapat mengirim bantuan melalui jalur darat. Pengiriman bantuan kloter selanjutnya berupa pembalut wanita, kasur dan selimut akan dikirimkan melalui jalur darat.

Kepala Corporate Communication Pupuk Indonesia Wijaya Laksana berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban mereka yang berada di wilayah yang terdampak gempa terutama wilayah Donggala. "Kami yakin para pengungsi membutuhkan bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya untuk itu bantuan tersebut akan kami utamakan," katanya.

Selain fokus menyalurkan bantuan kemanusiaan, produsen pupuk ini menjamin bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu tidak mengganggu proses distribusi pupuk di wilayah tersebut. Hingga 28 September 2018, stok pupuk di lini III-IV untuk wilayah Sulawesi Tengah tercatat sebanyak 13.664 ton pupuk Urea, 5.177 ton NPK, 745 ton SP-36, 1.414 ton ZA dan 285 ton Organik. Jumlah ini dua kali lebih banyak dari stok minimum ketentuan pemerintah.

"Dalam hal penyaluran pupuk, kami akan terus memastikan bahwa penyaluran pupuk ke wilayah Sulawesi Tengah tidak terganggu, kami menyiapkan tim kami untuk mengawal penyaluran pupuk di pelabuhan," tutup Wijaya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement