EKBIS.CO, NUSA DUA -- Mencari penginapan di kawasan Nusa Dua, Bali, menjelang pelaksanaan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) pada 8-14 Oktober 2018 merupakan perkara sulit. Sebagian besar kamar hotel berbintang di Nusa Dua sudah habis dipesan jauh-jauh hari untuk para delegasi acara tahunan tersebut. Kalaupun masih ada kamar, harganya melonjak tajam.
Salah satu pewarta media nasional yang akan bertugas meliput Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, Putri Adityowati (25 tahun), ikut menceritakan betapa sulit dirinya mencari penginapan yang masih kosong. Tentunya, yang sesuai dengan anggaran perusahaan dalam hal penyewaan penginapan.
Sejak mendapat penugasan pada September lalu, kantor Putri sudah mulai mencarikan penginapan di sekitar lokasi acara di Nusa Dua. Namun, hasilnya nihil. Kamar yang tersisa hanya kamar dengan harga selangit. Bahkan ia mengaku sudah berselancar di berbagai aplikasi perjalanan untuk mencari ketersediaan hotel. Tetap saja, banyak kamar yang sudah terisi.
Persiapan Pertemuan IMF. Halte khusus disiapkan untuk bus pengumpan di tempat pertemuan IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, Ahad (7/10).
"Susah banget cari hotel menjelang acara. Aku cek di berbagai situs, yang tersisa bintang 4 ke atas," ujar Putri, Ahad (7/10).
Ia akhirnya mendapat penginapan di sebuah apartemen di Nusa Dua. Meski agak jauh dari lokasi acara di Nusa Dua Convention Center (NDCC), dirinya merasa masih beruntung mendapat penginapan.
Penuhnya kamar-kamar hotel di kawasan Nusa Dua diamini oleh Komang Karika, seorang pengelola hotel di Nusa Dua. Ia mengaku, sebagian besar hotel sudah penuh pesanan pada dua pekan menjelang acara Pertemuan IMF-World Bank. Apalagi, lanjutnya, hotel dan penginapan dengan lokasi yang tak jauh dari lokasi acara menjadi favorit para delegasi.
"Kalau di sini sudah penuh sejak dua pekan lalu. Bahkan pesanan sudah mulai masuk sejak Agustus," ujar Komang.
Diberitakan sebelumnya, sudah lebih dari 27 ribu delegasi dari 189 negara telah menginformasi hadir sampai Jumat (5/10) lalu. Jumlah tersebut lebih banyak dari perkiraan awal yang berkisar 18-20 ribu delegasi. Sebanyak 23 kepala negara juga direncanakan akan menghadiri pertemuan akbar tahunan tersebut, berikut dengan menteri keuangan, gubernur bank sentral negara-negara peserta, investor, akademisi, hingga ribuan media internasional.