EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) akan menyiapkan beberapa upaya untuk mengantisipasi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di lokasi wisata Labuan Bajo. Diperkirakan selama masa pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia di Bali, konsunsi BBM dan LPG di Labuan Bajo akan melonjak.
Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region V Surabaya Pertamina Rifky Rakhman Yusuf mengatakan sejumlah sarana dan fasilitas di Labuan Bajo sudah dipersiapkan. "Persiapannya seperti tiga terminal BBM, satu DPPU, tujuh SPBU, dan akan standby kapal tanker LPG secara floating di depot LPG Manggis untuk melayani kebutuhan energi menyambut pertemuan tahunan berskala internasional tersebut," kata Rifky, Senin (9/10).
Dia menjelaskan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yang disiagakan oleh Pertamina untuk melayani kebutuhan BBM selama kegiatan IMF-Bank Dunia yaitu di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) di Reo, Maumare, dan Ende. Begitu juga dengan satu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Labuan Bajo.
Menurut Rifky, fasilitas tambahan juga telah disiagakan jika terjadi lonjakan konsumsi BBM selama kegiatan berlangsung. "Di beberapa SPBU akan disiagakan mobile dispenser untuk memperkuat pasokan, khususnya pada SPBU dengan ketahanan stok rendah," tutur Riky.
Sementara itu, sudah disiagakan sejumlah armada tambahan yaitu lima mobil tanki berkapasitas 16 ribu liter di TBBM Reo, tiga mobil tanki di TBBM Maumere, dua mobil tanki Pertamax Turbo di Labuan Bajo, dan dua mobil tanki Dex di Labuan Bajo.
Untuk kesiapan pasokan, kata dia, Pertamina memastikan mampu mencukupi kebutuhan BBM selama kegiatan berlangsung. "Dengan estimasi kedatangan lima ribu tamu yang akan berkunjung diperkirakan kebutuhan BBM selama empat hari sebanyak 75 ribu liter atau ada penambahan sebanyak 18,75 ribu liter per hari dari kebutuhan normal," jelas Rifky.
Armada tambahan tersebut menurutnya akan siaga selama 24 jam dan akan dioperasikan setiap saat jika diperlukan. Begitu juga di DPPU Komodo, Labuan Bajo juga terdapat sarana dan prasarana tambahan berupa empat tanki avtur berkapasitas 23 ribu liter dan satu unit modul pompa transfer serta tujuh unit bridger berdaya tampung 16 ribu liter, dua refueler berkapasitas 12 ribu liter.